Rabu 02 Aug 2017 15:56 WIB

Kunjungan Wisatawan Asing ke Jatim Turun

Rep: Binti Sholikah/ Red: Qommarria Rostanti
Sejumlah wisatawan asing melambaikan tangan saat kapal pesiar MS Volendam akan sandar di dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/11).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Sejumlah wisatawan asing melambaikan tangan saat kapal pesiar MS Volendam akan sandar di dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jawa Timur (Jatim) pada Juni 2017 mengalami penurunan sebesar 14,35 persen. Wisman yang berkunjung ke Jatim melalui Bandara Juanda tercatat sebesar 16.382 kunjungan dibandingkan Mei 2017 yang mencapai 19.127 kunjungan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Teguh Pramono, mengatakan, meski secara bulanan kunjungan wisman ke Jatim turun, namun secara kumulatif mengalami peningkatan. Jumlah kunjungan wisman dari Januari hingga Juni 2017 mencapai 101.800 kunjungan, naik 6,21 persen dibandingkan Januari-Juni 2016 sebanyak 95.850 kunjungan.

Menurut kebangsaan wisatawan yang datang ke Jatim melalui Bandara Juanda yang terbanyak berasal dari Malaysia sebanyak 3.369 kunjungan, Singapura 2.163 kunjungan, Cina 1.567 kunjungan, Thailand 895 kunjungan, Taiwan 893 kunjungan, dan Amerika Serikat 548 kunjungan. "Paling sedikit dari Hong Kong hanya 238 kunjungan, kata Teguhkepada wartawan di kantor BPS Jatim, Surabaya, Selasa (1/8).

Dari 10 negara utama kunjungan wisman ke Jatim, delapan diantaranya mencatatkan penurunan kunjungan. Sementara yang mengalami peningkatanhanya kunjungan wisman dari Malaysia dan Amerika Serikat. "Penurunan terbesar wisatawan dari Thailand yang turun 66,59 persen, disusul Cina yang turun 45,63 persen, India turun 37,45 persen,dan Taiwan turun 32,92 persen," kata Teguh.

Selama tiga tahun terakhir, kunjungan wisman ke Jatim pada Juni selalu turun dibandingkan Mei. Hal itu diperkirakan karena selama tiga tahun terakhir ini momen Ramadhan dan Lebaran terjadi pada Juni.

Di sisi lain, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Timur pada Juni 2017 mencapai 51,10 persen atau turun 7,50 poin dibandingkan Mei 2017 yang mencapai 58,60 persen. Menurut klasifikasi bintang, TPK hotel bintang 2 mencapai 59,28 persen dan menjadi yang tertinggi dibandingkan hotel berbintang lainnya. TPK bintang 4 sebesar 51,93 persen, diikuti bintang 3 sebesar 50,59 persen, bintang 1 sebesar 41,66 persen dan bintang 5 sebesar 39,57 persen.

"Selain jumlah wisatawan menurun, usaha akomodasi juga susah kerena ada saingan dengan homestay. Pihak hotel mengatakan mengahadapi persaingan baru dengan homestay, ujar Teguh.

Di samping TPK yang menurun, rata-rata lama menginap tamu (RLMT) yang juga mengalami penurunan. Secara keseluruhan RLMT pada Juni 2017 sebesar 1,66 malam. RLMT asing mencapai 2,47 malam sedangkan RLMT Indonesia sebesar 1,62 malam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement