Rabu 02 Aug 2017 15:53 WIB

241 Warga di Aceh Barat Sakit Terdampak Asap

Warga berkendara menembus kabut asap di Jalan Nasional Banda Ace Tapak Tuan, Desa Suak Raya, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Kamis (27/7).
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warga berkendara menembus kabut asap di Jalan Nasional Banda Ace Tapak Tuan, Desa Suak Raya, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Kamis (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut 241 warga di Kabupaten Aceh Barat terpapar asap dari kebakaran hutan dan lahan (kahutla) di wilayah setempat.

"Selama Juli 2017, total ada 241 orang jadi korban. Mereka sakit karena menghirup udara campur kabut asap," tegas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh Yusmadi di Banda Aceh, Rabu (2/8).

Ia berkata, mayoritas dua ratus lebih orang tersebut menderita Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dengan gejala seperti batuk, sakit tenggorokan, gangguan pernafasan, dan lain-lain.

Penderita ISPA itu tersebar pada tujuh kecamatan yakni di antaranya Kaway Enam Belas tercatat 72 orang, Johan Palawan 61 orang dan Meureubo 31 orang. Sebanyak empat orang pasien sempat mendapat perawatan intensif dari tim medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien di Kota Meulaboh.

"Kalo yang meninggal, memang tidak ada. Tapi korban ISPA telah terdata oleh Dinas Kesehatan Aceh Barat," ucapnya.

Seperti diketahui, peristiwa karhutla terutama di lahan gambut telah menghanguskan sekitar 222 hektare lebih di Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh. "Masyarakat setempat bersihkan lahan dengan cara membakar. Sehingga api cepat menyebar ke lahan lain karena saat ini musim kemarau kering," ujar Yusmadi.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pekan lalu menyatakan kabut asap pekat masih mengepung wilayah Meulaboh, Ibu Kota Kabupaten Aceh Barat. "Kabut asap masih mengepung Meulaboh, Aceh," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Deputi Bidang Meteorogi BMKG Yunus S Swarinoto pekan lalu mengingatkan Aceh perlu mewaspadai kemunculan titik panas dan kabut asap sebab berdasarkan peta potensi kemudahan kebakaran yang ditinjau unsur cuaca, maka masih menunjukkan wilayah di Aceh sangat mudah terjadi kebakaran.

"Meski begitu, kondisi cuaca tidak akan menyebabkan terjadinya kebakaran lahan dan hutan. Jika tidak ada faktor manusia yang melakukan pembakaran," ujarnya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement