REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara, kembali meluncurkan awan panas guguran. Sejak pukul 00.00 WIB hingga 14.00 WIB hari ini, Rabu (2/8), Sinabung tercatat telah meluncurkan awan panas guguran sebanyak 19 kali.
Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Sinabung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Isadana menyebutkan, dari 19 semburan awan panas tersebut, kolom abu tertinggi mencapai 4,2 km dengan jarak luncur 4,5 km ke arah tenggara-timur. Semburan ini tercatat terjadi pada pukul 10.00 WIB.
"Arah guguran awan panas ke tenggara-timur, arah Desa Sigarang Garang, Sukanalu dan Gamber," kata Isadana, Rabu (2/8).
Isadana mengatakan, kali ini, semburan abu vulkanik Sinabung tidak terdampak ke Berastagi, melainkan Kabanjahe. Sejumlah sekolah yang berada di Kabanjahe pun diliburkan akibat tebalnya abu yang terbawa angin. Begitu juga dengan kegiatan luar ruangan yang rentan terpapar abu Sinabung.
"Info yang saya dapat, sekolah-sekolah di Kabanjahe yang terdampak abu diliburkan, ada juga yang disuruh pulang cepat," ujar dia.
Isadana mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD Karo untuk menyampaikan imbauan terkait erupsi yang terjadi. Warga dan wisatawan diimbau untuk tidak memasuki zona merah mengingat aktivitas gunung Sinabung yang masih tinggi.
Selain itu, BPBD Karo, lanjutnya, juga telah membagikan masker kepada masyarakat. "BPBD Karo sudah membagikan masker karena debunya berbahaya bagi pernapasan. Kalau untuk pengendara harus pakai kaca mata, khusus sepeda motor pakai masker agar terhindar dari paparan langsung abu," ujar dia.
Saat ini, gunung Sinabung terpantau masih ditutupi debu dan dalam kondisi gelap atau tidak bisa teramati secara visual. Untuk diketahui, pos pemantau PVMBG yang berada di Kecamatan Simpang Empat berjarak sekitar 9 kilometer ke Sinabung. "Abunya masih menyelimuti. Abu halus cukup tinggi terbawa angin," kata Isadana.