REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Manager Operasi PT Pelni Cabang Ambon Djasman meminta semua penumpang kapal Pelni yang akan berangkat ke tempat tujuan untuk tidak perlu membayar tempat tidur yang ada di atas kapal. "PT Pelni Cabang Ambon tidak pernah menerapkan aturan yang mengharuskan semua penumpang yang akan berangkat dengan kapal Pelni untuk membayar tempat tidur," ujarnya di Ambon, Rabu (2/8).
Jika ada oknum-oknum yang memaksa penumpang untuk membayar tempat tidur, dia mengatakan, dapat segera dilaporkan kepada petugas di atas kapal atau petugas PT Pelni. Imbauan ini sekaligus menjawab keluhan para penumpang yang pernah mengalami peristiwa yang merugikan, sebab PT Pelni tidak pernah meminta untuk penumpang membayar tempat tidur.
Djasman mengakui, sejauh ini ada langkah-langkah yang di ambil Pelni sebagai operator untuk mengumumkan bahwa tempat tidur tidak berbayar. Tetapi hal itu tetap saja terjadi. Karena itu Pelni menegaskan bahwa tempat tidur tidak perlu dibayar.
"Saya kira kalau ada buruh angkut bagasi yang menawarkan tempat tidur ambil saja dan berlaku cuek saja tidak perlu membayar, sebab buruh tersebut pada saat kapal mau bertolak pasti diturunkan juga," ujarnya.
Djasman mengatakan, pemberitahuan kepada para kaum buruh sering disampaikan terkait dengan masalah-masalah yang terjadi di atas kapal. Burunh angkut barang tersebut bukan bagian dari PT Pelni.
Pelni, lanjutnya, akan lebih meningkatkan pengawasan terhadap oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Mereka yang selama ini dianggap merugikan masyarakat terutama para penumpang.