Senin 31 Jul 2017 18:38 WIB

Padang Luncurkan Sekolah Cerdas Bencana

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Wali Kota Padang, Sumatra Barat Mahyeldi, dan Wali Kota Fremantle, Australia Barat Brad Pettitt.
Foto: ABC
Wali Kota Padang, Sumatra Barat Mahyeldi, dan Wali Kota Fremantle, Australia Barat Brad Pettitt.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meluncurkan program Sekolah Cerdas Bencana. Program ini melibatkan 300 lebih kepala sekolah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat di Kota Padang.

Pembentukan itu karena Pemkot Padang menyadari upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana alam harus menyasar seluruh elemen masyarakat. Tak terkecuali, warga usia sekolah yang juga tak lepas dari kerentanan bencana alam. 

Apalagi dari segi geografis atau topologi, Kota Padang menjadi salah satu kota di Indonesia yang paling rawan bencana. Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menyebutkan, penanganan mitigasi bencana harus dilakukan secara intens, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam menghadapi setiap ancaman bencana. 

Mahyeldi mengungakapkan, Padang memang dikenal sebagai kota istimewa. Alasannya, kondisi geografisnya serta potensi keindahan alamnya yang mempesona bersanding dengan topografinya berupa pantai dan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia ombaknya cukup tinggi. 

Selain itu, risiko bencana lain yang bisa mengadang setiap saat adalah gempa bumi dan tsunami. "Kami menginginkan, di samping masyarakat, warga sekolah di Kota Padang harus cerdas dalam mitigasi bencana. Salah satunya melalui program Sekolah Cerdas Bencana ini," kata Mahyeldi.

Selain itu, ia juga menargetkan Padang bisa menjadi percontohan bagi negara-negara yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia atau IORA (Indian Ocean Rim Association) dalam hal penanggulangan bencana. Ia berharap Padang bisa mengambil peran sebagai pionir program mitigasi bencana di antara negara-negara Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika Timur.

Ia menuturkan Padang telah merencanakan untuk bersinergi dengan beberapa negara antara lain Jepang, Selandia Baru dan Cina. "Semoga dengan itu, kelebihan-kelebihan yang dimiliki beberapa negara tersebut dalam mitigasi bencana dapat kita ambil dan terapkan," kata dia.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang Edi Hasymi menambahkan, Sekolah Cerdas Bencana merupakan salah satu program upaya membangun budaya kesiapsiagaan khususnya warga sekolah terhadap bencana. Baik sebelum, sewaktu, maupun pasca terjadinya bencana.

Melalui program ini, ia berharap semua warga sekolah akan cerdas menyikapi bencana sehingga tidak lagi panik. "Karena sudah mengikuti dan melaksanakan langkah-langkah penyelamatan sesuai aturan-aturan ilmu yang diberikan," kata dia. 

Edi melanjutkan, program Sekolah Cerdas Bencana ini bakal diterapkan ke semua sekolah di Padang baik negeri ataupun swasta. BPBD Padang hanya memfokuskan kepada SD-SMP, karena untuk SMA sudah berada di naungan pemerintah provinsi.

Ia menerangkan masyarakat Padang mungkin bisa berkaca pada gempa bumi yang terjadi pada 2009. Karena tidak memiliki ilmu dan wawasan kebencanaan, sebagian masyarakat ada yang bergerak dan menyelamatkan diri sesuai kehendak masing-masing. 

"Tak ayal, pada musibah itu korban banyak berjatuhan dan kami tidak ingin kejadian itu terulang kembali," kata Edi. 

Sekolah Cerdas Bencana tersebut nantinya bisa membangun budaya siaga dan budaya aman di sekolah dengan mengembangkan jejaring bersama para pemangku kepentingan di bidang penanganan bencana. Edi juga mendorong seluruh kepala sekolah yang terlibat untuk bisa meningkatkan kapasitas institusi sekolah dan individu dalam mewujudkan tempat belajar yang lebih aman bagi siswa, guru, anggota komunitas sekolah serta komunitas di sekeliling sekolah. 

Selain itu juga menyebarluaskan dan mengembangkan pengetahuan kebencanaan ke masyarakat luas melalui jalur pendidikan sekolah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement