Senin 31 Jul 2017 06:09 WIB

Panglima TNI: Ulama Indonesia tak akan Memecah Belah Bangsa

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andri Saubani
Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
Foto: ROL/Abdul Kodir
Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal TNI Gatot Nurmantyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan peran ulama yang begitu besar dalam mendirikan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, menurutnya sangat tidak mungkin jika ulama berniat merusak dan memecah belah bangsa Indonesia.

"Ulama berperan besar dalam mendirikan dan melanggengkan  bangsa Indonesia, maka sangatlah tidak mungkin apabila ada Ulama yang akan menentang Pancasila, apalagi merusak dan memecah belah bangsa ini," kata Gatot dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (31/8).

Lebih lanjut, Gatot mengatakan, Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa sudah merupakan suatu kesepakatan para pendidiri bangsa termasuk para ulama. Maka dari itu, dasar negara yang tertuang dalam Pancasila sudah final.

Pancasila sebagai dasar negara sudah final dan siapa pun tidak boleh mengubahnya. Jadi, kalau ada Ulama yang mengajak untuk merubah Pancasila, jangan percaya, ucap Gatot.

Gatot juga mengingatkan, umat Islam untuk tidak percaya jika ada Ulama yang ingin mengubah Pancasila. Jika ada yang mengaku ulama dan ingin mengubah Pancasila, menurutnya itu merupakan ulama bayaran yang fitugaskan merusak Indonesia.

"Siapapun tidak boleh mengubah Pancasila. Kalau ada yang mengaku ulama ingin mengubah Pancasila, maka pasti itu ulama dari luar yang dibayar untuk merusak Indonesia. Karena ulama Indonesia tidak akan memecah belah keutuhan negara," tegas Gatot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement