REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto geram dengan kejadian enam sekolah dasar di daerah itu terbakar selama sebulan ini.
"Kami sudah meminta penjagaan ditingkatkan, penjaga juga selalu siaga, ternyata lengah. Dimana itu para penjaga kok kurang empati dengan tempatnya bekerja. Tolong jalankan tugas dengan baik," kata Sigit di Palangka Raya, Sabtu malam.
Apalagi, lanjut Politikus PDI Perjuangan itu, Wali Kota Palangka Raya telah mengeluarkan surat imbauan agar seluruh pengelola objek vital termasuk sekolah di kota setempat meningkatkan kewaspadaan.
Surat Edaran Wali Kota Palangka Raya tersebut tertanggal 22 Juli 2017 nomor : 364.1/356/DPKP/Sekr.Um-Peg/VII/2017 yang isinya meminta seluruh warga Kota Palangka Raya mengingkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan masing-masing rumah, kantor, instansi, rumah ibadah dan sekolah-sekolah.
"Kemarin sudah diimbau dengan serius kok ya masih terjadi. Heran saya. Gimana instruksi dari kepala sekolahnya, dijalankan apa tidak," kata Sigit.
Dia menambahkan jika memang tidak bersedia menjadi penjaga sebaiknya diganti dengan orang yang lebih siap.
"Ya diganti, yang bersedia banyak kok. Ini bener-bener lengah. Api itu tidak punya mata, tidak punya telinga, tapi kok pintar ya, milihnya lokasi SD semua," katanya menjunjukkan kekesalan.
Pernyataan itu diungkapkan terkait kebakaran yang kembali melanda SDN 8 Palangka pada Sabtu sore sekira pukul 18.10 WIB. Kejadian ini merupakan kebakaran keenam yang terjadi selama sebulan terakhir.
Sebelumnya pada Selasa (4/7) kebakaran melanda SDN 1 Palangka, selanjutnya kebakaran kembali terjadi di SD Negeri 4 Menteng di Jalan Thamrin, Jumat (21/7) pukul 13.00 WIB, disusul SD Negeri 4 Langkai di jalan Ais Nasution, Jumat (21/7) pukul 15.00 WIB, kemudian di SD Negeri 1 Langkai, Sabtu (22/7) pukul 02.00 WIB, dan SD Negeri 5 Langkai di jalan Wahidin Soedirohusodo, Sabtu (22/7) pukul 03.00 WIB.
Ronny warga Jalan Diponegoro mengatakan bahwa penjagaan sekolah di SD di dekat rumahnya longgar. "Saat sore penjaga di SDN 6 ada, tapi pas sekitar jam 12.00 WIB malam penjaga sudah tak terlihat di posnya," katanya. Penjagaan sekolah dan RT lebih melibatkan warga, apalagi wali kota telah mengeluarkan instruksi peningkatan kewaspadaan