Sabtu 29 Jul 2017 16:18 WIB

BJ Habibie: Budaya Berperan Meningkatkan Mutu SDM

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Andi Nur Aminah
BJ Habibie (Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika)
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
BJ Habibie (Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Presiden ketiga Republik Indonesia BJ Habibie menyampaikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Kota Bandung, Sabtu (29/7). Habibie memberikan pemaparan terkait peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) bangsa Indonesia.

Habibie mengatakan budaya memiliki peran penting dalam membangun SDM yang unggul. Budaya menjadi karakter bangsa yang bukan hanya sekadar dilihat dari pemahaman soal ilmu pengetahuan dan teknologi. "Jadi kalau mau meningkatkan SDM yang unggul, maka harus perhatikan bukan saja teknologi tapi perilakunya. Perilaku ditunjukan dengan budaya," kata Habibie usai memberikan kuliah umum dengan tema Learn From The Leader di UPI, Sabtu (29/7).

Habibie menilai yang membedakan masyarakat suatu negara ialah budayanya yang tercermin lewat perilakunya. Perilaku adalah identitas kemajuan sebuah bangsa.

Oleh karena itu, ujarnya, di tengah perkembangan teknologi yang semakin canggih, bangsa Indonesia tidak boleh kehilangan budaya yang menjadi karakternya. "Proses pembudayaan adalah bagian terpadu dari proses menjadikan manusia andalan bagi suatu masyarakat, karena dia produktif dan kreatif hal itu ditentukan oleh perilakunya dan penguasaan teknologi perilakunya adalah sinergi positif antara budaya dan agamanya masing-masing apalagi kita adalah masyarakat Islam terbesar tapi bukan negara Islam dan itu nyata terjadi di Indonesia," tuturnya.

Habibie mengatakan, budaya juga menjadi media pemersatu bangsa. Ia menyontohkan dalam pertunjukkan wayang yang menjadi tradisi di lingkungan masyarakat, tidak dikedepankan perbedaan agama, suku, ataupun ras. Semua bersatu tanpa memandang perbedaan sebagai suatu hambatan. "Jadi ini yang kita harus tingkatkan (budaya bangsa). Bukan dominasi terhadap suku-suku. Sebabnya saya memberanikan diri berbicara tentang budaya," ucapnya.

Ia menambahkan Indonesia masyarakatnya plural. Karenanya landasan-landasan negara yang menjadi karakter bangsa harus tetap dipegang teguh guna menjaga persatuan dengan menjunjung budaya manusia yang berkarakter.

Kuliah umum yang menghadirkan BJ Habibie merupakan bagian dari kegiatan Literasi Budaya Indonesia yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerjasama dengan UPI. Selain kuliah umum, digelar pertunjukkan wayang dari dalang kenamaan Dadan Sunandar Sunarya.

Rektor UPI Asep Kadarohman menambahkan budaya yang ditekankan Habibie merupakan karakter bangsa yang harus diaplikasikan dalam perilaku di samping ilmu pengetahuan. Budaya menjadi benteng nilai-nilai moral yang terancam digerus zaman. "Kita sedang dihadapkan pada era arus informasi yang begitu cepat. Banyak hal yang mudah masuk yang sebetulnya secara perlahan akan melakukan abrasi terhadap nilai Indonesia. Dan yang membentengi kita adalah budaya," tuturnya.

Hal tersebut yang juga menjadi latar belakang kegiatan Literasi Budaya Indonesia yang digelar. Nilai-nilai budaya harus terus disosialisasikan kepada generasi-generasi penerus bangsa. Di samping itu, kegiatan ini juga ditujukan untuk merayakan ulang tahun BJ Habibie ke-81 yang jatuh 25 Juni lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement