Sabtu 29 Jul 2017 16:15 WIB

Emil Kunjungi Warga Bogor Paparkan Dua Program Prioritas

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Agus Yulianto
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Setelah diusung menjadi bakal calon Gubernur Jawa Barat oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Wali Kota Bandung Ridwan Kamil terus menyiapkan mesin politiknya untuk bertarung pada Pilkada Jawa barat 2018 mendatang. Hari ini, Sabtu (29/7) Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, direncanakan akan menggelar temu wicara dengan para petani di Kabupaten Bogor.

Emil mengatakan, ada dua program prioritas yang akan coba diterapkan jika terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat nanti. Pertama, program-program kerja yang dinilai baik dan berhasil diterapkan di Kota Bandung akan coba diterapkan juga di Jawa Barat.

Dia menerangkan, terkait program yang dinilai baik di Kota Bandung tersebut, hingga kini masih dalam tahap list program yang akan disesuaikan dengan kemampuan dana dan lainnya. Namun untukgerakan Magrib Mengaji dan Layad Rawat, menurut dia, keduanya kemungkinan besar bisa diterapkan di seluruh Jawa Barat.

"Di Bandung itu saya mengeluarkan 6 miliar untuk guru guru mengaji dari magrib sampe isya. Tinggal apakah memadai jika dikalikan 27 kota dan kabupaten se-Jawa Barat. Kan mungkin 150 miliar, ya seharusnya memungkinkan," ujar Emil pada wartawan di De Leuit Ageung, Jalan Abdullah bin Nuh, Kota Bogor, sebelum melanjutkan perjalanannya ke Kabupaten Bogor, Sabtu (29/7).

Kedua, lanjut Emil, masalah infrastruktur. Menurut dia, setelah mengunjungi berbagai wilayah di Jawa Barat, Emil mengaku, banyak warga yang mengeluhkan soal minimnya infrastruktur di daerah. "Nah salah satu gagasan saya, seperti di Bandung juga yaitu membiayai program infrastrukturnya itu kerja sama dengan swasta, yang biasa dengan biaya APBD bisa 6 tahun oleh swasta itu cukup 2 tahun," kata Emil.

Emil menyatakan, yang menjadi misi besarnya ke depan yaitu ingin membuat pusat-pusat perekonomian di wilayah Jabar tengah ke selatan. Karena, dia menilai, kawasan tersebut masih sangat tertinggal dibandingkan Jabar tengah ke utara. "Contohnya misal Bekasi yang kini menjadi salah satu pusat perekonomian, karena banyak industri di sana," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement