REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Danau Toba yang terbentang sepanjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer menyimpan beragam potensi. Tidak hanya keindahan pemandangan alam, tapi juga budaya yang melekat di masyarakat enam kabupaten di sekeliling Danau Toba.
Hal tersebut kemudian yang menjadikan dasar digelarnya "Toba Nauli 2017 Photo Contest and Exhibition". Kegiatan ini memamerkan 80 foto terbaik guna semakin memperkenalkan Danu Toba yang juga merupakan satu dari 10 destinasi prioritas yang ditetapkan pemerintah.
Nicholas Marino, salah satu kurator dalam acara ini mengatakan, dari 7.000 lebih karya foto yang masuk, sekitar 2.000 lebih foto tampil dalam website tobanauli.id. Karya tersebut kemudian disaring menjadi 200 foto, dan dipilih 80 foto terbaik yang dipamerkan di Toba Nauli Photo Exhibition 2017 yang berlangsung di Museum Bank Mandiri, mulai 27 hingga 30 Juli 2017.
"Kita ingin menampilkan keindahan Danau Toba bukan hanya pemandanganya saja, tetapi juga masyarakat dan budaya serta kehidupan sosial masyarakat Toba," ujar Marino dalam acara pembukaan, Kamis (27/7) kemarin.
Ketua Badan Otoritas Badan Pengelola Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, Arie Prasetyo menyambut baik terselenggaranya acara ini. Menurutnya kegiatan yang diselenggarakan Komunitas H3 ini dapat lebih meningkatkan promosi Danau Toba.
Danau Toba dikatakanya memiliki luasan yang besar. Sehingga tentu masih banyak spot, baik panorama alam maupun kehidupan sosial masyarakat budayanya yang belum terekspose.
"Event ini sangat bgus, Danau Toba dengan kekayaan yang sifatnya alam, budaya, arsitektur, perlu dilestarikan juga. Melalui event ini orang jadi mau melihat lebih dalam," kata dia.
Terkait strategi pengembangan dan promosi Danau Toba, Arie mengatakan, pihaknya selama 2017 ini memprogramkan tujuh acara dimana empat diantaranya bekerja sama dengan Komunitas H3.
"Ke depan event di Danau Toba harus dilakukan secara profesional agar standardnya internasional," ujar dia.