REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman Sri Purnomo mengingatkan penyakit campak dan rubella sangat berbahaya karena dapat menimbulkan kecacatan. Karena itu, Dinas Kesehatan Sleman mengkampanyekan imunisasi baru yaitu measles rubella atau imunisasi MR.
"Jumlah kasus campak dan rubella di Sleman bukan angka yang kecil, kondisi ini perlu mendapatkan perhatian serius kita bersama, salah satunya dengan mendukung program imunisasi MR," kata Sri melalui rilis yang diterima Republika, Kamis (27/7).
Ia menerangkan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, tahun lalu terdapat 72 kasus campak dan 100 kasus rubella di Sleman. Sedangkan, tahun ini data terakhir mencatat 70 kasus campak dan 28 kasus rubella di Sleman.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Sleman Novita Krisnaeni menuturkan, target kampanye 245.453 anak-anak. Mereka terdiri dari 690 anak-anak TK, 580 SD, 132 SMPA, 302 PAUD dan 1.476 anak-anak di posyandu Sleman.
"Kegiatan imunisasi secara masal ini merupakan upaya pemerintah untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun," ujar Novita.
Kampanye imunisasi MR dibagi dua tahap. Pertama, Agustus yang dilakukan semua sekolah PAUD, TK, SD/MI/SDLB dan SMP/MTs/SMPLB. Tahap kedua dilakukan September, dengan pemberian imunisasi di posyandu, polindes, poskedes, puskesmas dan rumah sakit.
Novita menambahkan, vaksin MR menggantikan vaksin campak dalam kegiatan imunisasi rutin, yang bertujuan meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap campak dan rubella secara cepat. Caranya, memutus transmisi virus tersebut.
"Diharapkan kampanye MR berjalan lancar dan mencapai target 95 persen," kata Novita.