Rabu 26 Jul 2017 14:13 WIB

Sektor UMKM NTB Didorong Gunakan Transaksi Nontunai

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga Australia menjadi pengguna tertinggi kartu kredit dan debit tap and go di dunia dimana mereka tinggal meletakkan kartu di atas mesin ketika hendak membayar belanjaan.
Foto: abc
Warga Australia menjadi pengguna tertinggi kartu kredit dan debit tap and go di dunia dimana mereka tinggal meletakkan kartu di atas mesin ketika hendak membayar belanjaan.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB Putu Sally Andayani mengatakan teknologi menjadi sebuah keniscayaan dalam sebuah pembangunan, termasuk soal sektor pariwisata. Menurut Sally, digital banking memiliki andil yang signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah terkait sektor pariwisata.

Sally menyampaikan, kehadiran digital banking merupakan suatu hal yang harus dilakukan, terlebih dengan citra NTB yang kini menjadi destinasi wisata. Sally memaparkan, NTB memiliki potensi besar dalam sektor UMKM. Namun, masih terkendala sentuhan teknologi dalam produksi maupun pemasarannya.

"Masalah digitalisasi sangat penting," ujar Sally dalam Forum Group Discussion (FGD) bertajuk Peran Digital Banking Mendorong Pertumbuhan Ekonomi NTB di Sektor Pariwisata dan Industri Kreatif di Hotel Fizz, Mataram, Rabu (25/7).

Sally menuturkan, konsep layanan non tunai harus terus digiatkan kepada para pelaku industri wisata di NTB, tak terkecuali para pelaku UMKM. Sally menilai, banyak wisatawan, terutama wisatawan mancanegara yang jarang membawa uang tunai kala berlibur.

Kehadiran layanan non tunai tentu akan memudahkan para wisatawan dalam bertransaksi saat berkunjung ke NTB. Untuk itu, proses sosialisasi dan edukasi kepada para pelaku UMKM agar lebih melek teknologi juga menjadi tanggungjawab bersama. Pasalnya, para pelaku UMKM mempunyai peranan vital dalam kemajuan sektor pariwisata suatu daerah.

Sally menegaskan, sebagai destinasi wisata, para UMKM di NTB sudah sepatutnya dibekali mesin Electronic Data Capture (EDC) untuk kemudahan proses transaksi. Selain kemudahan bertransaksi, biasanya belanja dengan pembayaran melalui mesin EDC cenderung lebih tinggi dibanding pembayaran secara tunai. Sally mencontohkan salah seorang istri gubernur di Sumatera yang membeli mutiara Lombok hingga Rp 60 juta melalui mesin EDC saat NTB Expo.

Saat masih menjabat Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB, Sally juga menggagas kampung digital di sentra-sentra UMKM yang ada di NTB, seperti di Sekarbela, Mataram, yang dikenal sebagai sentra mutiara Lombok. Dengan digitalisasi, Sally ingin adanya hubungan langsung antara pembeli dan penjual dalam bertransaksi, tidak melalui perantara yang justru merugikan para pelaku UMKM.

Sally berharap para pelaku UMKM untuk mau membuka diri dengan membiasakan melakukan pola transaksi pembayaran non tunai. Dari sektor perdagangan, Sally mengaku telah mengumpulkan ratusan pelaku UMKM untuk sosialisasi dan edukasi terkait digitalisasi serta pembentukan i-Shop NTB yang menjadi toko elektronik bersama UMKM di NTB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement