Selasa 25 Jul 2017 11:17 WIB

BPBD Jambi: Helikopter Lepaskan Tujuh Kali Bom Air

Helikopter BNPB lepas landas sebelum melakukan pengeboman air (water bombing) / Ilustrasi Republika/Edwin Dwi Putranto
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Helikopter BNPB lepas landas sebelum melakukan pengeboman air (water bombing) / Ilustrasi Republika/Edwin Dwi Putranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi menyatakan helikopter water bombing melepaskan tujuh kali bom air untuk memadamkan titik api di Kabupaten Tebo dan Batanghari.

"Titik apinya kecil, satu unit helikopter bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (24/7) sore kemarin sudah memadamkan titik api di Tebo dengan empat kali water bombing dan di Batanghari tiga kali water bombing," katanya di Jambi, Selasa (25/7).

Hamdan mengatakan titik api ditemukan berdasarkan pantauan BMKG Stasiun Jambi dengan tingkat kepercayaan 80 persen terjadinya kebakaran. Dengan dasar itu, helikopter yang baru mulai beroperasi, Senin (24/7) langsung menuju titik api untuk upaya pemadaman.

Pada Selasa ini, katanya, helikopter belum diterbangkan, namun jika ada titik api helikopter langsung berangkat dan melakukan water bombing. Hamdan menjelaskan saat ini di Bandara Jambi sudah siaga dua helikopter water bombing bantuan BNPB untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Jambi.

Pemerintah Provinsi Jambi, katanya, juga sudah memperpanjang status siaga darurat karhutla hingga tiga bulan ke depan mengingat daerah itu mulai memasuki musim kering dan terus terpantau hot spot hingga tingkat kepercayaan mencapai 80 persen.

Hamdan juga mengatakan status siaga darurat karhutla sewaktu-waktu bisa saja dinaikan menjadi tanggap darurat apabila kondisi kebakaran lahan dan hutan kerap terjadi. Apalagi beberapa kabupaten sudah menetapkan tanggap darurat tersebut.

Selain itu, Hamdan juga mengimbau semua instansi untuk berperan aktif dalam upaya penanganan karhutla di Jambi mulai dari tingkat provinsi, kabupaten, hingga desa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement