Selasa 25 Jul 2017 10:31 WIB

Polda Lampung Awasi 89 Simpatisan ISIS

Kapolda Lampung, Irjen Sudjarno
Foto: Polda Lampung
Kapolda Lampung, Irjen Sudjarno

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kapolda Lampung Irjen Pol Sudjarno mengatakan sedikitnya ada 89 orang asal Lampung yang telah dideportasi dari Suriah dan diperkirakan kembali tinggal di Lampung. "Yang sudah dideportasi dari sana (Suriah), ada 89 orang," kata Irjen Sudjarno di Polda Lampung, Bandarlampung, Lampung, Selasa (25/7).

Menurut dia, puluhan orang tersebut diduga merupakan simpatisan dari kelompok teroris ISIS. "Mereka para simpatisan," katanya.

Untuk mencegah adanya simpatisan yang berpotensi menyebarkan paham radikal, pihaknya terus mengawasi kegiatan mereka. "Keberadaan simpatisan terus kami pantau," katanya.

Sementara pihaknya juga mendeteksi bahwa ada sejumlah daerah di Lampung yang rawan disusupi oleh para penyebar paham radikal. "Banyak daerah yang rentan paham radikal, di antaranya Kabupaten Pringsewu, Tanggamus, Bandarlampung dan Lampung Tengah," katanya.

Menurut dia, sejumlah daerah tersebut telah masuk dalam pemantauan intensif untuk mengantisipasi adanya pihak-pihak yang berencana melakukan aksi teror. Untuk melakukan pengawasan di sejumlah daerah rawan tersebut, Polda Lampung bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Daerah, Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah dan Densus 88.

Dalam upaya mencegah paham radikal berkembang di tengah masyarakat, Polda Lampung terus gencar melakukan upaya kontraradikal melalui langkah preventif dan preemtif. "Kami bentuk unit intelijen sebagai deteksi dini. Lalu kami bentuk juga unit binmas untuk melakukan langkah preventif," katanya. Polisi juga merangkul pihak-pihak dari kelompok moderat dan kelompok garis keras serta bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk melakukan pendekatan kontraradikalisasi di Lampung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement