REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Enam buah payung elektrik yang ada di plaza (pelataran) Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kota Semarang segera direnovasi. Renovasi keenam payung elektrik ini akan memakan waktu sekitar satu bulan.
Sekretaris Dewan Pelaksana Pengelola MAJT, Drs KH Muhyiddin, mengatakan renovasi payung elektrik seperti yang ada di Masjid Nabawi, Madinah ini, meliputi servis dan perbaikan rangka payung elektrik, pengecatan rangka, dan clading.
Selain itu juga berupa penggantian membrane (kain kedap air dan anti api) dari payung elektrik ini. “Proses renovasi payung elektrik MAJT ini akan menelan anggaran Rp 2,4 miliar lebih,” ujarnya, di Semarang, Senin (24/7).
Ia menjelaskan, jumlah payung elektrik di masjid yang berdidi di atas lahan seluas 10 hektere ini ada enam unit. Kali pertama dipasang pada 2006 silam bersamaan proses pembangunan MAJT.
Satu di antara enam unit payung elektrik ini, tepatnya bagian depan sisi utara, pernah dilakukan penggantian membrane. Namun seiring dengan perjalanan waktu, serta pengaruh iklim dan cuaca, membrane payung elektrik yang diganti tersebut juga sudah rusak kembali.
Sehingga butuh renovasi agar fungsi payung elektrik ini optimal. Proses renovasi dimulai Juli ini dan diperkirakan bakal rampung pada Agustus nanti. Para pekerja, tehnisi renovasi payung elektrik akan datang di MAJT mulai Senin.
Muhyiddin menambahkan, Khusus untuk membrane payung elektrik ini bakal memakai kain merek ‘hytex’ buatan Jerman. Pelaksana renovasi ini dipercayakan kepada PT Mega Cipta Sentra Persada.
PT Mega Cipta Sentra tak lain merupakan perusahaan yang dulu menangani proyek pengadaan payung elektrik MAJT yang peresmiannya dilakukan oleh Presiden RI saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono, 11 tahun silam.
Masing-masing payung elektrik itu memiliki tinggi 20 meter dan diameter bentang payung mencapai 14 meter. Kompleks MAJT menjadi salah satu daya tarik wisata religi yang ada di ibu kota Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika