Senin 24 Jul 2017 13:16 WIB

Pemerintah Diminta Tuntaskan Kendala Wisata Dieng

Rep: Ali Mansur/ Red: Indira Rezkisari
Wisatawan mengunjungi Kawah Sikidang, Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jateng.
Foto: Antara
Wisatawan mengunjungi Kawah Sikidang, Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jateng.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melakukan kunjungan kerja ke kawasan wisata Dieng, dalam rangka meninjau perkembangan penataan kawasan wisata tersebut. Dalam kunjungan itu mereka menemukan ada empat kelemahan yang masih menjadi kendala.

"Yakni lama tinggal wisatawan di obyek wisata masih relatif singkat dan atraksi wisata belum tergarap dengan baik. Selain itu, aksesibilitas belum memenuhi syarat sebagai destinasi pariwisata nasional, dan amenitas atau sarana penunjang pariwisata yang masih sangat terbatas," jelas Anggota Komisi X DPR RI Laila Istiana, dalam siaran persnya, Senin (24/7).

Laila Istiana juga mengatakan bahwa Dieng telah menjadi salah satu obyek wisata sejak 8 tahun silam. Namun kehadiran uluran tangan pemerintah masih belum dirasakan. Padahal ada permintaan dari Pemerintah Kabupaten Kota Banjarnegara dan Wonosobo untuk dibuatkan jalan baru selain yang sudah ada. Jalan tersebut, kata Laila, ini bertujuan agar akses wisman maupun wisnus ke lokasi wisata ini menjadi lebih lancar.

"Karena saat digelar acara Dieng Culture Festival, telah terjadi kemacetan yang sangat panjang," ungkap Laila.

Menurut Laila, jalan yang ada sekarang terlalu kecil. Oleh karenanya harus ada terobosan agar masalah tersebut dapat segera diatasi sebagai tindak lanjutnya Sebab kemacetan panjang yang terjadi itu kalau tidak segera dicarikan solusinya. Maka akan menjadi hal yang tidak menunjang pariwisata di sini. Wisman dan wisnus akan merasa kapok untuk datang kembali.

"Perlu ada uluran tangan dari pemerintah dengan segera, agar ada solusi mengenai akses jalan menuju Kawasan wisata Dieng. Selain itu, harus ada komunikasi untuk membangun sinergi di antara Kementerian terkait," tutur politikus PAN itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement