REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Paciran, Tuban, dan sekitarnya. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini terjadi pukul 19.28.58 WIB dengan kekuatan 4,2 skala richter. Gempa ini selanjutnya disusul oleh gempa susulan (aftershock) pada pukul 19.43.09 WIB dengan kekuatan 3,2 skala richter.
"Episentrum gempa ini terletak pada koordinat 6,82 Lintang Selatan dan 112,48 Bujur Timur, tepatnya di laut pada jarak 17 km arah timurlaut Kota Paciran pada kedalaman 5 km," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Ahad (23/7).
Sutopo menjelaskan, hasil analisis peta tingkat guncangan menunjukkan bahwa gempabumi ini dirasakan pada skala intensitas II SIG-BMKG atau III MMI di Tuban, Paciran, Sukowati, Brondong, Drajat, Sentul, Pangkah Kulon, dan Sekapuk.
"Hal ini sesuai dengan laporan masyarakat, bahwa gempa ini dirasakan oleh orang banyak. Beberapa warga juga dilaporkan sempat belarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri," katanya.
Gempa bumi ini jika dilihat dari lokasi dan kedalamannya merupakan jenis gempabumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif di lepas pantai Tuban.
Hasil analisis mekanisme sumber gempa menunjukkan bahwa gempabumi dipicu oleh sesar/patahan dengan pergerakan arah mendatar dengan sedikit unsur naik (oblique thrust).
Secara tektonik, struktur sesar yang berdekatan dengan titik episenter adalah Sesar Rembang terdapat di daratan pesisir Tuban yang oleh para ahli teridentifikasi sebagai sesar dengan pergerakan naik (thrusting).
"Kepada warga Paciran, Tuban dihimbau agar tetap tenang karena kekuatan gempabumi ini belum berpotensi merusak. Berdasarkan karakteristik kegempaan yang baru saja terjadi, maka sangat kecil potensi akan terjadi gempa dengan kekuatan yang lebih besar," jelasnya.