Jumat 21 Jul 2017 16:51 WIB

Megawati: Militer dan Polisi tak Boleh Berpolitik, Tapi...

Rep: Santi Sopia/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sekaligus Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sekaligus Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri menyebut militer maupun polisi tidak perlu berpolitik, akan tetapi perlu berwawasan politik. Ketua Umum Fraksi PDIP itu menilai, militer dan kepolisian sudah diberikan hak eksklusif sebagai warga negara.

"Militer dan polisi enggak boleh berpolitik, kenapa? Mereka sebagai warga negara juga sudah eksklusif diberi senjata oleh negara. Tapi mereka harus berpikir politk, kalau enggak, diombang-ambingkan," kata Megawati saat memberikan pidato pembekalan kepada Taruna/Taruni TNI di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Jumat (21/7).

Megawati memberi pembekalan dalam kapasitasnya sebagai Presiden RI ke-5 dan Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP). Menurut Mega, saat ini perang bukan hanya masalah senjata.

Megawati mengatakan, kendati memiliki tugas berbeda, TNI/Polri harus saling bekerjasama, bergotong royong memberikan perlindungan guna memastikan terciptanya rasa aman di masyarakat. Perang saat ini, menurutnya, bukan hanya perang senjata, melain sudah semakin kompleks.

"Sekarang ada yang namanya cyber, biokimia, genetika sekarang buat perang, juga proxy war. Timur Tengah bagus dibuat contoh, satu negara kok perang, no, itu politik," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement