REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta, menilai sampai sekarang wilayah ini belum membutuhkan ojek online. Sebab, tak ada seorang pun warga yang mengadukan ke layanan sms center bupati soal kesulitan angkutan. Bahkan, angkutan umum yang ada juga sering mengeluhkan kalau saat ini sepi penumpang. Justru, yang paling dibutuhkan wilayah ini adalah ojek pariwisata.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, pihaknya akan menolak bila ada pihak yang mengajukan untuk membuka layanan ojek online. Karena, ojek dengan layanan daring ini justru bisa menimbulkan masalah baru. Yaitu, bila rekruitmen tukang ojeknya diambil di luar tukang ojek konvensional.
"Nantinya akan ada masalah baru. Makanya, tidak akan saya izinkan," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Kamis (20/7).
Menurut Dedi, maju atau moderennya suatu wilayah bukan ditentukan dengan adanya layanan ojek daring ini. Melainkan, kehadiran mereka harus berdasarkan kebutuhan masyarajat. Saat ini, di Purwakarta belum terlalu butuh dengan layanan ojek berbasis internet tersebut.
Justru, fakta yang ada banyak sopir angkot maupun ojek mengeluhkan soalnya sepi penumpang. Sebab, mayoritas warga Purwakarta sudah memiliki kendaraan sendiri. Seperti sepeda motor.
Kalaupun sangat membutuhkan angkutan, yaitu di peloksok pedalaman. Seperti di Kecamatan Sukasari. Itupun bukan ojek. Melainkan, angkutan dengan bak terbuka supaya bisa membawa barang dalam jumlah banyak.
Sedangkan untuk ojek pariwisata, Dedi menilai hal itu sangat penting. Mengingat, saat ini Purwakarta sudah menjadi destinasi wisata. Akan tetapi, banyak objek-objek wisatanya yang harus dijangkau dengan menggunakan sepeda motor. Seperti, objek wisata Gunung Parang, yang lokasinya ada di Kecamatan Tegalwaru.
"Karena itu, kami akan merekrut 30 tukang ojek konvensional untuk dijadikan ojek pariwisata," ujar Dedi.
Tukang ojek pariwisata ini, akan bernaung di bawah pemda. Mereka juga ditunjuk sebagai guide yang bisa mengantarkan wisatawan ke lokasi yang diingkan. Untuk tarif ojeknya, akan diatur. Supaya, tidak terlalu memberatkan wisatawan. Ojek pariwisata ini juga bertanggung jawab atas keamanan dan kenyamanan pelancong.
"Untuk sementara 30 tukang ojek akan kita rekrut. Mereka akan dididik, dibina untuk memahami kepariwisataan Purwakarta," kata Dedi.