Kamis 20 Jul 2017 09:48 WIB

2017, Puluhan Kasus Kekerasan Seks Anak Terjadi di Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Kekerasan pada anak (ilustrasi).
Foto: wikipedia
Kekerasan pada anak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kabupaten Sukabumi mengalami tren kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga pertengahan 2017 ini tercatat puluhan kasus kekerasan seksual yang dialami anak-anak.

 

Data dari Divisi Informasi dan Dokumentasi, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi menyebutkan kasus kekerasan seksual anak dari Januari hingga pertengahan Juli 2017 mencapai 20 kasus dengan 23 korban. Jumlah ini hampir menyamai total kasus pada Januari-Desember 2016 yang mencapai 29 kasus dengan 51 korban.

"Kasus kekerasan seksual anak mengalami gejala kenaikan dibandingkan sebelumnya," ujar Ketua Harian P2TP2A Kabupaten Sukabumi Elis Nurbaeti kepada Republika.co.id Kamis (20/7).

Ironisnya, dia mengatakan, sebagian pelaku kekerasan seksual anak adalah anak-anak juga atau teman sebaya. Kondisi ini lanjut Elis cukup memprihatinkan dan memerlukan penanganan serius dari semua pihak. Fenomena naiknya kasus kekerasan seksual anak terang dia salah satunya penggunaan teknologi informasi berupa handphone (HP).

Elis mengungkapkan, anak-anak bisa dengan mudah mendapatkan hal apapun di dalam media tersebut. Dalam media itu pula ungkap dia anak-anak mulai bermain media sosial (medsos) yang juga rentan terpengaruh hal-hal yang negatif.

Oleh karena itu Elis berharap peran orang tua harus makin ditingkatkan terutama dalam pengawasan penggunaan media telepon pintar tersebut. Sehingga segala macam hal negatif bisa dicegah.

Harapannya tutur Elis kasus kekerasan seksual anak hingga akhir 2017 ini bisa ditekan. Selain mendorong peran orang tua, dia mengatakan, P2TP2A juga berupaya menggulirkan sejumlah program. Misalnya P2TP2A menjadikan desa sebagai ujung tombak pencegahan kekerasan seksual anak dan perempuan.  Selama ini desa menjadi garda terdepan dalam pelayanan dasar masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement