REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebagai kota budaya, Yogyakarta memiliki kewajiban untuk terus membudidayakan seluruh potensi kebudayaan yang dimiliki. Gamelan salah satunya.
Oleh karena itu, tahun ini, penikmat musik tradisional pun akan kembali dimanjakan oleh alunan suara gamelan melalui kegiatan Yogyakarta Gamelan Festival. Manager Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM Aisyah Hilal mengatakan, acara yang digelar berkat kerja sama dengan Komunitas Gayam 16 ini akan digelar pada 21 hingga 23 Juli 2017.
"Pemainnya tak hanya dari Indonesia," ujar Aisyah, Jumat (14/7). Dalam acara yang digelar di Gedung PKKH UGM itu, pengunjung pun tak hanya dapat menikmati performance gamelan namun juga dapat menikmati pameran serta mengikuti workshop.
Menurutnya, melalui festival ini, peminat musik tradisional dapat dengan khidmat menikmati alunan musik sekaligus dapat menambah wawasan dengan melihat pameran serta mengikuti workshop.
Beberapa negara yang terlibat dalam acara ini di antaranya adalah Australia dan Prancis. Sedangkan untuk pemain dari dalam negeri di antaranya berasal dari Jogja, Malang, dan Pamekasan.
Rinciannya, kemungkinan pengisi acara yang hadir di antaranya adalah Sekar Laras dari Australia, Balungan dari Perancis dan Jogja, David Kotlowy and Friends dari Australia dan Jogja, DjombloEnsemble dari Malang, Icipili Mitirimin dari Jogja, Gamelan Anak dari Jawa Timur, Andi Orkestra dari Jogja, Sanggar Makan Ati dari Pamekasan dan Gamelan Sanata Dharma dari Jogja.