REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Kecelakaan laut terjadi di perairan lepas pantas Samudra Hindia selatan Gombong Kabupaten Kebumen. Kapal Motor Berkah Melimpah Jaya 2 yang diawaki 21 anak buah kapal terbalik, dan tenggelam di perairan tersebut.
''Dari informasi yang kami terima, kapal tersebut terbalik pada Kamis (13/7) malam sekitar pukul 22.00,'' jelas Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap, Mulwahyono, Jumat (14/3).
Meski demikian dia menyebutkan, dari 21 awak kapal tersebut, sebanyak 21 orang berhasil diselamatkan. Sedangkan yang seorang masih dilakukan pencarian. ''Saat ini, untuk yang seorang masih dilakukan pencarian,'' katanya.
Ketua HNSI Kabupaten Cilacap Sarjono, menyebutkan identitas dari ABK yang hilang tersebut masih belum diketahui. Pihaknya masih menunggu kepastian identitas ABK tersebut dengan menunggu kapal penolong pulang ke Cilacap.
''Kapal penolong sedang dalam perjalanan pulang ke Cilacap. Nanti kita cocokan ABK yang hilang dengan daftar manifest ABK kapal,'' katanya.
Berdasarkan daftar manifes yang dikeluarkan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap (PPSC), kapal Berkah Melimpah Jaya 2 dinakhodai Badri. Sedangkan ABK-nya berjumlah 20 orang, terdiri dari Agus Nasianto, Sobirin, Yuda Mahendra, Rikun, Dwi Wahyudin, Suyatno, Suhendri, Dasum, Dwi B. Wakhyar, Sunetim, Edi Widyanto, Suwito, Dalijan, Subandi, Haryono, Tri Wahyono, Efendi, Krisyanto, Pawiro Kusno, dan Triyono.
Mulwahyono menyebutkan, dari informasi yang dia terima, kapal Berkah Melimpah Jaya 2, berangkat dari dermaga PPSC Kamis (14/7) sekitar pukul 11.00. Kapal yang memiliki bobot 29 Gross Ton tersebut, melaut dengan tujuan perairan selatan Kupang Nusa Tenggara Barat.
Namun di tengah perjalanan, di perairan selatan Kebumen, kapal tersebut dihantam gelombang tinggi dan badai. Kapal sempat membuang sauh di perairan tersebut, untuk menjaga agak kapal tidak tenggelam. Namun kapal tersebut tidak mampu bertahan, hingga kemudian terbalik dihantam gelombang tinggi. "Informasi adanya kapal yang tenggelam, diterima oleh pemilik kapal di Cilacap, yang kemudian diteruskan ke kami,'' jelasnya.
Setelah mendapat laporan musibah tersebut, HNSI dan Tim SAR mengontak beberapa kapal nelayan yang ada di sekitar lokasi musibah untuk memberi pertolongan. ''Saat itu, ada dua kapal nelayan yang kebetulan berada tidak terlalu jauh dengan KM Berkah Melimpah Jaya. Antara lain, KM Columbus 2 dan KM United Jaya,'' katanya.
Kedua kapal tersebut kemudian mendekati kapal yang tertimpa musibah, dan memberi pertolong pada para ABKnya. ''Dari upaya pertolongan tersebut, 20 ABK berhasil diselamatkan. Namun yang seorang, tidak berhasil ditemukan,'' katanya.
Mulwahyono mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap, Satpolair Polres Cilacap, Satpolair Polres Kebumen, serta pihak lainnya, untuk membantu proses evakuasi dan pencarian korban yang hilang.
Sejak beberapa waktu terakhir, pihak BMKG Cilacap sebenarnya sudah mengeluarkan peringatan gelombang tinggi di perairan selatan Cilacap. Prakirawan cuaca BMKG Cilacap, Rendi K, menyebutkan gelombang tinggi diperairan selatan Jawa bisa mencapai ketinggian 2,5 meter hingga 4 meter. Bahkan wilayah lepas pantai bisa mencapai 4-6 meter.
''Kita sudah memperingatkan para nelayan untuk waspada terhadap gelombang tinggi. Peringatan ini sudah kami sampai sejak 3 hari lalu, dan diperkirakan masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan,'' katanya.