REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PLN, Sofyan Basir mengatakan pihaknya akan melakukan persiapan infrastruktur untuk rencana pemindahan ibu kota negara. Sofyan mengatakan meski rencana tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat, tetapi persiapan yang dilakukan juga memerlukan waktu.
Sofyan mengatakan jika memang rencana pemindahan ibu kota negara sudah mendapatkan sinyal positif dari pemerintah, maka persiapan terkait penyiapan infrastruktur listrik langsung akan dilakukan oleh PLN.
"Kita mah harus siap, ini kan bukan program satu dua tahun. Kita dua tahun ini harus siap, kita akan siapkan infrastruktur jika memang itu dilakukan," ujar Sofyan saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jumat (14/7).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan saat ini pemerintah sedang melakukan kajian pada tiga titik daerah yang rencananya akan dijadikan ibu kota negara. Namun, Presiden masih enggan menyebutkan wilayah mana saja yang sedang ia kaji, sebab hal tersebut akan berdampak pada kenaikan harga tanah.
"Ada tiga tempat memang, tiga provinsi yang masuk dalam kajian itu," ucap Jokowi yang hadir di acara Penyerahan Sertifikat Hak Atas Tanah di Balikpapan International Convention Center, Kamis (13/7).
Presiden mengatakan, pemindahan ibu kota memerlukan kalkulasi dan perencanaan yang matang. Apalagi rencana tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit. "Pindah ibu kota perlu kalkulasi mengenai sosial politik, infrastruktur, dan perekonomian. Semua dihitung, kemudian diketahui kebutuhan biayanya," ujar Jokowi.