REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari Saiful Muzani Research and Consulting (SMRC), Irwan Amrizal, mengatakan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, masih menjadi figur yang paling diinginkan masyarakat menjadi calon gubernur dalam bursa Pilkad Jawa Barat (Jabar) 2018. Berdasarkan survei SMRC pada akhir Juni lalu menyebut popularitas dan elektabilitas Ridwan Kamil masih unggul dibandingkan dengan sejumlah figur lain.
Irwan menyebut Ridwan selalu konsisten unggul dalam beberapa parameter survei yang dilakukan SMRC. Dia mencontohkan, jika Pilkada Jabar dilaksanakan saat ini, elektabilitas Ridwan sebesar 13, 1 persen. Jumlah ini jauh mengungguli persentase elektabilitas figur lain.
"Pada parameter itu, elektabilitas Dedi Mulyadi sebesar 3,4 persen, Deddy Mizwar sebesar 2,3 persen. Sementara itu, sejumlah figur lain mencatat dukungan kurang dari tiga persen," ungkap Irwan dalam paparan survei SMRC di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (13/7).
Selanjutnya, saat masyarakat diberikan 28 daftar figur yang kemungkinan layak maju dalam bursa Pilkada Jabar 2018, nama Ridwan Kamil masih unggul. Elektabilitas dirinya mencapai 31,4 persen, disusul Deddy Mizwar sebesar 13 persen, Dedi Mulyadi sebesar 12 persen, Dede Yusuf sebesar 8,3 persen dan A'a Gym sebesar 7,5 persen. Dalam jajaran 28 nama itu, tercatat pula dukungan kepada sejumlah figur seperti Dessy Ratnasari sebesar 3,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono, sebesar 2,2 persen dan U'u Ruzhanul Ulum sebesar 1,8 persen.
Lebih lanjut, Irwan mengungkapkan jika elektabilitas Ridwan Kamil tetap konsisten mengungguli figur lain dalam parameter komposisi delapan hingga dua calon gubernur. Setelah Ridwan, nama Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi dan Dede Yusuf secara berturut-turut meraih dukungan cukup besar dari responden.
"Saat ditanya tentang alasan memilih, warga Jabar mengungkapkan alasan yang cukup rasional. Pertama, mereka memilih berdasarkan contoh nyata hasil kerja. Kedua, mereka memilih figur yang perhatian kepada rakyat, " tutur Irwan.
Survei SMRC dilaksanakan pada pertengahan hingga akhir Juni 2017. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling kepada 820 responden yang merupakan warga Jabar dan sudah memiliki hak pilih. Survei dilakukan lewat tatap muka secara langsung dengan margin eror 3-5 persen.