REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Jawa Barat Bambang Rianto mengatakan proyek sistem pengelolaan air minum (SPAM) Jatigede, Sumedang sudah disetujui masuk proyek strategis nasional. Rencananya pembangunan fisik proyek ini akan dimulai pada 2018 mendatang.
"Proyek ini dijadwalkan akan memulai proses pembangunan fisik pada 2018. Tahun ini sudah dimulai pengikatan perjanjian-perjanjian. Termasuk pembagian porsi anggaran,” kata Bambang, Kamis (13/7).
Bambang mengatakan SPAM ini ditujukan untuk melayani kebutuhan air minum di empat wilayah Jawa Barat. Yakni Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.
Bambang mengaku pihaknya masih menunggu jadwal pembahasan dan pematangan pembagian anggaran. Di mana pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kemungkinan besar akan mengalokasikan anggaran di APBN lebih dahulu.
Menurutnya pemerintah pusat telah menghitung kebutuhan proyek SPAM yang melayani 4 daerah ini membutuhkan dana sekitar Rp 2,8 triliun. "Anggarannya sangat besar sekali, tahun depan dimulai. Rencananya APBN dulu masuk,” ujarnya.
Berdasarkan hasil rapat sebelumnya, kata Bambang, mengatakan sebagian beban anggaran akan ditanggung Pemprov Jawa Barat. Bambang mencatat dari kebutuhan Rp 2,8 triliun, Jawa Barat diminta mengalokasikan Rp 1,2 triliun.
Sementara untuk daerah yang akan memanfaatkan SPAM tersebut, menurutnya akan menanggung beban untuk membangun jaringan pipa distribusi ke rumah tangga sasaran.
Menurut Bambang dengan membangun sejumlah proyek SPAM akan menambah fasilitas air bersih di sejumlah kota dan desa. "Kami targetkan untuk wilayah Bandung Raya dan wilayah III Cirebon bisa mencapai 1400 liter per detik," kata dia.