REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dunia sedang dihadapkan pada ancaman virus malware ransomware. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu terus mewaspadai serangan ransomware yang menurutnya dapat menganggu stabilitas keamanan negara.
"Ini dapat mempengaruhi nkemananan nasional," kata Menhan RI di Bogor, kemarin.
Bagi siapa pun, termasuk entitas pemeritah, virus ini menurutnya sangat merugikan. Virus menganggu kinerja seluruh organisasi.
Virus menyasar file yang sangat penting atau memuat informasi sensitif, tentu mengancam pertahanan negara. Ransomware, Menhan mengatakan, dimodifikasi untuk mengintip isi file.
"Kalau komputer berisi informasi penting negara, jika sangat terpaksa, pengguna mau tidak mau memberi sejumlah uang yang nilainya tak sedikit," kata Menhan.
Ransomware dirancang khusus memeras para pengguna, pemlik data di komputer, bertujua mengunci file dan meminta sejumlah uang untuk menumbuhkan rasa frustasi yang besar. Karena pengguna komputer tidak dapat mengakses yang dikerjakannya.