Kamis 13 Jul 2017 08:45 WIB

Harga Bawang Masih Bertahan Tinggi di Lampung

Warga membeli bawang putih saat dilaksanakananya operasi pasar komoditas bawang putih di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (1/6).
Foto: Republika/Prayogi
Warga membeli bawang putih saat dilaksanakananya operasi pasar komoditas bawang putih di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Harga bawang masih bertahan tinggi di Kota Bandarlampung, namun stoknya cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan warga setempat.

Beberapa pedagang bawang di Pasar Lelang Telukbetung Bandarlampung, Kamis, menyebutkan harga bawang putih dan bawang merah kini berkisar Rp 40.000/kg.

Sebagian pedagang menyebutkan mereka menghabiskan stok lama, meski ada juga yang mendapatkan pengiriman bawang dari agen. "Harga bawang akan turun kalau aktivitas pasar sudah pulih seperti sedia kala,"kata Ani, salah satu pedagang setempat.

Meski termasuk tinggi, harga bawang putih di Kota Bandarlampung pada pertengahan Juli ini lebih rendah dibandingkan harganya pada pertengahan Juni lalu.

Saat itu harga bawang putih berkisar Rp70.000-Rp 72.000/kg. Namun harga bawang merah naik tipis karena harganya pada pertengahan Juni sekitar Rp 36.000/kg.

Sehubungan tingginya impor bawang putih, Indonesia berencana mempercepat target swasembada bawang putih, yang tadinya ditargetkan tercapai pada 2033 menjadi 2019. Terkait itu, pemerintah berupaya mewujudkan target tersebut dengan keharusan menyediakan sekitar 60 ribu hektare lahan.

Selama ini, hampir 90 persen bawang putih masih harus diimpor, yang jumlahnya mencapai sekitar 500 ribu ton atau senilai Rp 20 triliun. Indonesia pernah mencapai swasembada bawang putih sepanjang 1988-1990.

Sementara itu, harga sayur mayur di Kota Bandarlampung naik tipis, karena belum semua pedagang berjualan kembali. Harga sayuran umumnya naik Rp 500 per ikat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement