REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Subroto mengatakan, ada lima hal yang dapat membuat suatu bangsa atau wilayah maju dan mampu mengejar ketertinggalannya jika dilihat secara politik. Salah satunya adalah pemimpin yang visioner dan mengayomi rakyatnya.
"Seorang yang menjadi pemimpin harus bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada khalayak atau rakyat yang dipimpinnya," kata Subroto dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (10/7). Hal tersebut ia sampaikan kepada mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said.
Ia memberikan masukan serta nasihat politik dan ekonomi kepada Sudirman karena juniornya itu akan maju pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng). Empat hal lainnya Subroto kaitkan dengan wilayah Jawa Tengah. Pertama, rakyat yang patuh kepada pemimpinnya. Menurut Subroto, masyarakat di Jateng patuh pada pemimpin. Sehingga, tidak sulit untuk diajak bergerak membangun daerahnya.
Dia melanjutkan, dari sisi geografis letak Jateng samangat strategis karena menjadi daerah perlintasan perdagangan antara Jawa Timur ke Jawa Barat dan sebaliknya. Berikutnya, wilayah atau daerah tersebut harus dibangun oleh orang-orang berbakat yang bisa menjadi pandu perjuangan, manggala pembangunan.
"Jateng juga memiliki banyak media massa yang bisa dijadikan mitra untuk menyebarluaskan program-program pembangunan," kata Subroto.
Secara ekonomi, Subroto menekankan perlunya menjaga pertumbuhan ekonomi, inklusifitas, dan mempersempit kesenjangan sosial agar tidak terlalu lebar. Selanjutnya, tut wuri handayani juga perlu diamalkan.
"Terakhir, menciptakan pembangunan yang berkuakitas. Bukan hanya pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan manusia. Sehingga lahir SDM (sumber daya manusia) yang unggul dari Jateng," kata dia.
Setelah menyimak dan berdiskusi dengan Subroto, Sudirman pun memberikan komentarnya perihal apa yang disampaikan oleh Subroto. "Saya selalu menikmati diskusi dengan beliau. Tidak banyak tokoh dengan usia senior tapi masih up to date dan tajam dalam menganalisis situasi," kata Sudirman.