Senin 10 Jul 2017 16:19 WIB

TNI AD Siap Bantu Polisi Tindak Geng Motor

Atraksi Pencak Silat dari anggota Polri dan TNI pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-71 tingkat Jawa Barat, di Lapangan Gasibu, Jl Diponegoro, Kota Bandung, Senin (10/7).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Atraksi Pencak Silat dari anggota Polri dan TNI pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-71 tingkat Jawa Barat, di Lapangan Gasibu, Jl Diponegoro, Kota Bandung, Senin (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Markas Besar TNI Angkatan Darat siap bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk menindak geng motor. Ulah geng motor menyebabkan masyarakat, bahkan prajurit TNI, menjadi korban tindak kejahatannya.

"Bila dari polda bekerja sama dengan satuan-satuan TNI di wilayah untuk menertibkan itu, ya tentu kami menyambut baik kalau ada ajakan untuk bekerja sama," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Alfret Denny Tuejeh kepada wartawan, di sela halalbihalal di Kartika Media Center Dispenad, Jakarta Pusat, Senin (10/7).

Terkait kebijakan Pangdam Bukit Barisan yang akan memberantas geng motor di wilayahnya, Alfret mengatakan, semua pangdam akan melakukan hal yang sama bila terjadi hal serupa di wilayahnya. "Mereka (pangdam) pasti akan berkoordinasi dengan kapolda masing-masing wilayah untuk menanggulangi masalah geng motor," kata jenderal bintang satu ini.

Tindak kekerasan yang dilakukan oleh geng motor cenderung meningkat sehingga semua prajurit perlu mewaspadainya agar tidak terulang kasus pengeroyokan terhadap anggota TNI AD. "Satuan-satuan kewilayahan, babinsa, dan koramil akan terus memonitor masalah itu. Itu tugas kepolisian, kami hanya membantu polisi terkait kamtibnas," ujar dia.

Kadispenad berharap para pangdam, dandim, korem yang berkoordinasi dengan kepolisian bisa mengantisipasi hal-hal seperti itu di wilayah yang belum ada kejadian.

TNI AD secara internal, dia melanjutkan, kan melakukan evaluasi terkait sejumlah kasus kekerasan yang mengakibatkan anggota TNI menjadi korban.

Selain kasus Prada Yanuar di Bali, dua kasus yang berdekatan terjadi, yakni kasus penusukan yang membuat Serda Musaini (55) tewas di Indragiri Hilir. Kasus penusukan juga terjadi di Kemayoran, Jakarta Pusat dengan korban Prada Ananda Puji Santoso.

Terkait peristiwa ini TNI AD melakukan evaluasi termasuk membahas ulah geng motor yang membuat resah masyarakat. "Kami masih evaluasi. Kepala Staf TNI AD Jenderal Mulyono beberapa hari lalu juga sempat membicarakan hal ini. Apakah geng motor ini sudah terlalu liar dan tidak terkendali atau bagaimana kemudian dari AD kami secara internal akan menyiapkan langkah-langkah untuk menghadapi situasi seperti ini terutama yang bersifat internal seperti pembinaan kepada prajurit," kata Alfret.

(Baca juga: Tentara Tewas Ditikam Usai Shalatkan Jenazah)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement