Ahad 09 Jul 2017 17:43 WIB

Jabar Masuk Nominasi Penghargaan Lingkungan

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Bendera Merah Putih sepangjang 50 meter membentang Sungai Citarum di Kampung Mekarsari, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jumat (12/8).
Foto: foto : Mahmud Muhyidin
Bendera Merah Putih sepangjang 50 meter membentang Sungai Citarum di Kampung Mekarsari, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jumat (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berpeluang mendapatkan penghargaan lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jawa Barat masuk dalam nominasi Nirwasita Award 2017. Nirwasita Tantra adalah penghargaan kepada Kepala Daerah atas kepemimpinannya dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup di daerah. Hal ini berdasarkan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah, serta respon dan inovasi yang telah dan sedang dilakukan.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pun memaparkan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dalam pemaparannya Heryawan menuturkan pengelolaan lingkungan hidup di daerahnya ada pada tren perbaikan setiap tahunnya.

Menurut pria yang ajrab disapa Aher, isu-isu lingkungan seperti tata guna lahan, persampahan, banjir, dan pencemaran lingkungan saat ini sedang ditangani dengan baik oleh Pemprov Jabar.

“Kami paparkan kondisi Jawa Barat saat ini, kemudian isu-isu strategis tentang lingkungan, yaitu tata guna lahan, persampahan, banjir, dan pencemaran lingkungan. Kami ungkap keseluruhannya,” katanya seperti dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (9/7).

Aher mengatakan persoalan lingkungan di Jawa Barat terus mengalami perbaikan. Seperti permasalahan kualitas air sungai dan sampah yang menjadi salah satu fokus utama pembenahan. Program Citarum Bestari menjadi fokus atau unggulan pengelolaan lingkungan hidup Pemprov Jawa Barat. Program Citarum Bersih, Sehat, Indah, dan Lestari (Bestari) ini digulirkan sejak 2014 dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk membuat sungai kembali bersih. Termasuk sosialisasi dan pemahaman kepada para pelaku industri penting agar setiap perusahaan memiliki Instalasi Pengelolaan Limbah (Ipal).

Selain itu, Citarum Bestari juga melibatkan masyarakat desa di sekitar bantaran Sungai Citarum. Pelibatan masyarakat ini disebut Ecovillage atau desa berbudaya lingkungan. Ada 277 desa terlibat dalam program ini, 190 desa diantaranya ada di Cekungan Bandung yang langsung berhubungan dengan Citarum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement