REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pemkab Banyuwangi Jawa Timur, mulai mendistribusikan KTP elektronik dengan cara mengirim langsung ke rumah warga secara bertahap. Bupati Abdullah Azwar Anas menjelaskan distribusi langsung ke rumah warga ini untuk mempermudah warga dalam pengurusan KTP elektrinik yang prosesnya cukup lama karena permasalahan teknis blanko dari pemerintah pusat.
Menurut Anas, sejak sepekan terakhir, sebagian masyarakat sudah menerima KTP elektronik yang diantar ke rumah mereka oleh lurahnya masing-masing. Program ini dimulai dari Kecamatan Banyuwangi.
"Dengan program ini petugas kami yang akan mendatangi warga, jadi warga tidak perlu mengambil sendiri di kantor," ujarnya, Ahad (9/7).
Anas sekaligus juga meminta maaf karena proses pengurusan KTP elektronik yang memakan waktu cukup lama. "Saya mohon maaf karena memang ada problem teknis terkait KTP elektronik. Dan ini dialami oleh hampir seluruh daerah di Indonesia," ujarnya.
Anas mengatakan, perlu dipahami bahwa KTP elektronik saat ini prosesnya terus disempurnakan oleh pemerintah pusat. Indonesia tercatat baru pertama kali merintis model administrasi kependudukan berupa KTP elektronik tersebut, di mana semua data dikonsolidasikan di Jakarta.
"Ini berbeda dengan dulu, di mana KTP cukup diproses di daerah, sehingga relatif lebih cepat. Tapi bagaimana pun juga KTP elektronik ini sangat penting. Tantangan teknisnya memang tidak mudah, tapi akan sangat berguna karena semua data penduduk se-Indonesia terekam dengan baik," ujar Anas seraya meminta warga untuk mendukung pemerintah pusat yang terus bekerja keras menyempurnakan proses pelayanan KTP elektronik ini.
Tantangan lainnya, kata Anas, adalah soal blanko. Banyuwangi pada Mei lalu telah menerima 40.000 blanko KTP elektronik dari pemerintah pusat. Tapi jumlah itu belum mencukupi, karena pemohon KTP elektronik sudah mencapai 76.000 orang. Itu pun belum termasuk penduduk yang melakukan perubahan data di KTP-nya.
"Maka sesuai arahan dari Pak Menteri Dalam Negeri, blanko yang sudah datang dari pusat ini diprioritaskan bagi pemohon pemula. Jadi memang belum semua warga yang menunggu jadinya KTP elektronik ini bisa terlayani. Semoga bisa segera beres, dan tidak lama lagi Banyuwangi bisa dapat blanko dalam jumlah yang lebih besar," ujar Anas.