REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi korban pembunuhan sadis disertai kekerasan seksual yang terjadi di Sungai Ciloseh Kampung Dalem 01/05 Desa Sukaasih, Purbaratu, Kota Tasikmalaya. Selain menyampaikan ungkapan duka, Mensos juga menyerahkan santunan kematian sebesar Rp 15 juta serta sembako dan beberapa jenis barang bantuan lainnya.
Peristiwa pembunuhan tersebut terjadi pada Jumat (30/6) yang mengakibatkan seorang anak perempuan berinisial DP (10) tewas di tempat kejadian. Satu korban selamat yang dijenguk Mensos adalah IS (11). Kini, IS menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit dr. Sukarjo Tasikmalaya akibat luka cukup berat pada kepala, leher dan dada, luka bacok pada kedua paha, serta luka jari kiri.
"Kondisi ananda IS mulai membaik. Menurut dokter yang merawatnya mungkin dalam 4-5 hari bisa kembali ke rumah tapi terapi psikososialnya harus terus dilakukan dan Kemensos akan terus memonitor," kata Khofifah pada wartawan usai menjenguk korban di RS dr. Sukarjo, Sabtu (8/7).
Mensos bersama rombongan tiba di Tasikmalaya kira-kira pukul 14.30 WIB langsung menuju kediaman keluarga DP. Kedatangan Mensos disambut ayah dan ibu dari almarhumah DP yang tengah hamil tua.
Duduk di lantai beralaskan kasur tipis di ruang tamu, Mensos menyalami dan memeluk sang ibu. Air matanya terus mengalir dan tangannya bergetar saat Mensos memimpin doa bersama untuk DP. "Atas nama pemerintah saya menyampaikan rasa duka sedalam-dalamnya atas meninggalnya ananda tercinta, semoga ananda khusnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, ketabahan dan kesabaran atas ujian yang sangat berat ini," ujar Mensos kepada keluarga DP.
Setelah 20 menit di rumah duka, Mensos melakukan ziarah ke makam DP didampingi kedua kakak DP. Sepanjang jalan warga tampak memenuhi jalanan kampung menyambut kehadiran perempuan nomor satu di Kementerian Sosial ini. "Mohon dibacakan Al Fatihah ya untuk ananda DP. Kita semua doakan agar keluarga diberikan kekuatan serta ketabahan," tutur Mensos kepada warga yang berjubel berebut bersalaman.
Mensos mengungkapkan berdasarkan data dan informasi yang dihimpun tim Sakti Peksos Kementerian Sosial, peristiwa yang menimpa kedua bocah perempuan ini berawal dari rasa benci dan dendam pelaku RA (15) yang sering diejek pencuri oleh paman korban DP. Karena pelaku masih berusia anak, maka Kemensos akan memberikan pendampingan dan terapi psikososial. Kepada aparat kepolisian, Mensos juga meminta agar pelaku tidak dibawa ke lembaga pemasyarakatan dewasa.