Sabtu 08 Jul 2017 17:15 WIB

Nurul Arifin Serahkan Berkas Pendaftaran Cawalkot Bandung

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bayu Hermawan
Nurul Arifin
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Nurul Arifin

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anggota DPR RI, Nurul Qomaril Arifin resmi menyerahkan berkas pendaftaran bakal Calon Wali Kota (Cawalkot) Bandung, ke Dewan Perwakilan Daerah (DPD) tingkat II Golkar Kota Bandung, Sabtu (8/7). Nurul Arifin mengaku optimistis bisa memenangkan Pilkada Kota Bandung.

Nurul, hadir ke Kantor DPD tingkat II di Jalan Pelajar Pejuang, sekitar pukul 14.00 WIB, dengan didampingi oleh puluhan pendukungnya yang berasal dari Cicadas. "Ini hari bersejarah bagi saya. Semua sesuai mekanisme, artinya patuh ke organisasi," ujar Nurul Arifin kepada wartawan, Sabtu (8/7).

Menurut Nurul, ia membawa semua berkas bakal pencalonan wali kota Bandung untuk melengkapi semua persyaratan. Prinsipnya, tak ada konflik dan sebagai kader bercita-cita ingin membesarkan partai Golkar dimulai dari Kota Bandung untuk pemilu 2019.

"Kami bersemangat untuk memenangkan Pilkada Kota Bandung," katanya.

Terkait partai koalisi, Nurul mengatakan, semua mencari koalisi yang cocok. Ini, bisa dilakukan dengan cara yang baik jangan sampai ada gesekan. "Semua, harus berpikir jauh ke depan soal Bandung, agar Bandung berkembang menjadi kota modern," katanya.

Nurul mengatakan, setelah terpilih ia tak akan berkerja sendiri tapi bekerja secara tim atau kolektif kolegial. Ia ingin, beriringan tangan dengan yang lain. "Mari kita sama-sama di Jalan Pelajar Pejuang ini bertekad untuk sama-sama memenangkan Pilkada dan Pileg ke depan, Golkar Bangkit Jaya Menang," katanya.

Sementara menurut Ketua DPD II Golkar Kota Bandung, Deden Y Hidayat, Nurul bukan daftar tapi menyerahkan berkas. Sehingga, ini tak disimpangsiurkan apalagi diplintir. Ini, bukti Golkar solid.

Deden mengatakan, penerimaan berkas Nurul terkiat pencalonannya menjadi Wali Kota Bandung tersebut masih, sesuai jadwal. Karena, DPD Golkar Kota Bandung akan menyerahkan berkas tersebut ke provinsi pada Juli ini. Lalu, diteruskan ke pusat.

"Ada mekanisme lain yang ditempuh, ada survei dalam mengambil keputusan, lalu komunikasi politik," kata Deden seraya mengatakan tugasnya adalah memberi informasi terkait peta politik di Kota Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement