Jumat 07 Jul 2017 02:55 WIB

Harga Daging dan Cabai di Sukabumi Berangsur Turun

Seorang pedagang melayani pembeli daging sapi di pasar tradisional. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Rudi Mulya
Seorang pedagang melayani pembeli daging sapi di pasar tradisional. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI  -- Dua pekan pasca Idul Fitri 1438 Hijriyah harga daging sapi dan cabai yang dijual di pasar-pasar tradisional di Kota Sukabumi, Jawa Barat berangsur turun yang disebabkan beberapa faktor.

"Penurunan harga kedua komoditas tersebut dikarenakan adanya kenaikan pasokan tetapi permintaan tetap sehingga harganya terkoreksi turun," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Sukabumi Ayep Supriatna, Kamis (6/7).

Adapun harga daging sapi saat ini turun Rp 10.000 dari harga pekan lalu Rp 120.000 menjadi Rp 110.000 setiap kilogramnya. Kemudian , cabai rawit merah turun 12,5 persen atau sebesar Rp 5.000 dari harga pekan lalu Rp 40.000 menjadi Rp 35.000 per kilogram.

Penurunan ini berdampak positif terhadap pembelian dan daya beli masyarakat, diharapkan pascalebaran ini harga bisa terus turun untuk meningkatkan pembelian konsumen yang imbasnya omset penjualan meningkat.

Selain itu, seluruh persediaan kebutuhan pokok masyarakat hingga saat ini mencukupi bahkan beberapa bulan kedepan, serta pasokanpun masih normal dari beberapa daerah penghasil.

Namun demikian, walaupun ada beberapa harga komoditas yang turun, juga ada yang naik seperti bawang merah yang harganya dari Rp 30 ribu menjadi Rp 35 ribu setiap kilogramnya, tetapi kenaikan ini masih dalam batas wajar.

"Secara rutin kami melakukan pemantauan harga dan ketersedian serta pasokan khususnya barang kebutuhan pokok. Sehingga jika terjadi kenaikan di atas kewajaran dan kurangnya pasokan bisa cepat diantisipasi," tambahnya.

Sementara, salah seorang pengecer daging sapi keliling Uci mengatakan harga daging sapi memang mengalami penurunan atau kembali lagi ke harga awal yakni Rp 110.000/kg.

"Tapi harga ini kami anggap masih mahal karena daya beli masyarakat Kota Sukabumi masih rendah untuk membeli daging tersebut," katanya.

Kebanyakan pembelinya berasal dari kalangan pemilik warung makan dan restauran, untuk masyarakat umum biasa membeli paling banyak hanya satu kilogram saja. "Kami berharap harga daging sapi lokal segar atau bukan beku, harganya bisa menyamai harga daging sapi beku yang merupakan progam pemerintah pusat sehingga dipastikan daya beli masyarakat meningkat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement