REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa menilai potensi perkebunan di Jawa Barat sangat menjanjikan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun dibutuhkan strategi untuk mengembangkan potensi komoditas perkebunan tersebut.
Iwa pun meminta Dinas Perkebunan menyiapkan strategi penajaman komoditas perkebunan. Sebab hal ini sangat berdampak pada peningkatan industri dan membuka lapangan tenaga kerja.
"Pola pengembangan sekarang belum skala industri, ini akan dikembangkan ke depan dengan penajaman strategi komoditas,” kata Iwa saat menghadiri halal bihalal di Dinas Perkebunan Jawa Barat, Jalan Surapati, Kota Bandung, Kamis (6/7)
Iwa mengatakan Dinas Perkebunan meningkatkan manajemen kelembagaan, sarana prasarana, dan infrastruktur perkebunan dengan pendekatan ini bisa makin optimal mulai dari hulu sampai hilir. Menurutnya dari mulai pembenihan sampai panen, harus dikelola dengan mekanisme yang baik.
Selain itu investor juga harus digaet agar pola kerjasama yang melibatkan masyarakat perkebunan ini bisa berlangsung panjang. Peluang sektor perkebunan membuka banyak lapangan kerja sangat signifikan. Dia mencontohkan karet rakyat bisa mempekerjakan pekerja hingga 120 ribu orang.
Ia pun meminta Dinas Perkebunan membangun sinergitas dengan mengedepankan pola inti plasma. Dengan pola ini, maka investor bisa mendorong masyarakat untuk berkontribusi di bidang perkebunan
"Investor menanamkan modal di perkebunan kopi masyarakat yang luas, ada perjanjian, pola tanam disesuaikan hingga produktifitasnya baik. Sekaligus proses manufacturing,” kata dia.
Menurutnya ke depan, perkebunan bisa lebih memfokuskan pada pengembangan 4 komoditas yakni kelapa, teh, kopi dan karet yang selama ini produksinya cukup tinggi di Jabar. Sektor perkebunan juga bisa turut diselipi oleh pengembangan holtikultura yang memungkinkan masyarakat mendapat penghasilan tambahan.