Kamis 06 Jul 2017 07:37 WIB

Ini Keunggulan MRT yang akan Beroperasi

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Andi Nur Aminah
Pembangunan jalur MRT di Jakarta, Ahad (7/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Pembangunan jalur MRT di Jakarta, Ahad (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT Mass Jakarta) Agung Wicaksono mengatakan kereta MRT tidak memiliki perlintasan sebidang. Sebab rel kereta MRT berada di atas (elevated section) dan bawah (underground section). "Beruntungnya (kereta) MRT Jakarta tidak ada perlintasan sebidang karena semuanya jalurnya berada di atas dan di bawah. Jadi itu sangat berperan dan berkontribusi," ujar Agung usai forum diskusi di Bakoel Koffie, Rabu (5/7).

Agung menuturkan teknologi paling baru di dunia berupa Communication Base Control (CBC). Dimana persinyalan CBC bukan visual. Agung mengatakan teknologi yang dipakai lebih kepada komunikasi dalam ruang kendali kontrol yang terletak di Lebak Bulus dengan persinyalan yang ada di kereta serta di sepanjang perlintasan.

"Sehingga ini akan lebih akurat untuk meminimalisir human error dan gangguan cuaca lainnya dengan persinyalan berbasis radio yang sudah teruji," katanya.

Selain itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan rute Lebak Bulus-Bundaran HI dengan menggunakan mobil dalam kondisi macet dan jam sibuk membutuhkan waktu satu setengah jam. Ia kemudian memastikan dengan menggunakan kereta MRT, rute Lebak Bulus-Bundaran HI dapat ditempuh dalam waktu 30 menit.

"Jadi 30 menit dengan tingkat kepastian yang sangat tinggi, proses yang sangat tinggi sampai setelitinya kita perhitungkan. Jadi pada jam peak ke pergi kantor itu ada disekitar jam 06 00 sampai jam 8.30, head way (jarak antar satu kereta dengan kereta yang lain, Red) itu didesain lima menit. Kalau jam 07.00 pagi anda di Lebak Bulus, jam 07.00  pagi akan ada kereta dan pada jam 7.30 akan ada di Bundaran HI," ujar William menjelaskan.

Pada jam-jam tidak sibuk, head way-nya menjadi setiap 10 menit. Hal tersebut karena efisiensi waktu. Sisi lain, William mengatakan satu kereta MRT, terdiri enam gerbong. Satu gerbongnya dapat mengangkut 200 penumpang.

Namun ketika sedang jam sibuk, William menuturkan, satu kereta dapat mengangkut 1.900 penumpang jika tingkat kepadatannya tinggi. "Sekarang jumlah penumpang yang akan diangkut per hari itu ada 174 ribu tetapi tahun ini kita sedang mempersiapkan sedang menyurvei namanya rider sub survey. Ini melihat potensi perjalanan-perjalanan yang akan terjadi, yang kemudian akan mengakibatkan penumpang yang akan naik sepanjang jalur MRT. Jadi berapa sebenarnya estimasi penumpang MRT, itu bisa diprediksi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement