REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Bentrok fisik anggota marinir TNI AL dengan ketua Ormas Pemuda Pancasila (PP) Panjang yang terjadi di kafe PJR Bandar Lampung pada Ahad (2/7) malam berakhir damai. Wali Kota Bandar Lampung Herman HN memediasi kedua belah pihak untuk mengakhiri konflik tersebut.
Keterangan yang diperoleh Republika.co.id, Rabu (5/7), Wali Kota Herman HN menjadi mediator bagi kedua belah pihak di ruang rapat wali kota pada Senin (4/7) malam. Rapat tertutup dihadiri kedua pihak dari lembaganya masing-masing, dan berlansung lancar.
Wali Kota Herman HN mengatakan, konflik dan bentrok antara anggota marinir dan ketua ormas PP sudah selesai dan tidak diperpanjang lagi. Kedua belah pihak mengakui kesalahannya dan berjanji tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut.
“Permasalahan antara Pemuda Pancasila dan marinir sudah selesai dengan baik,” katanya.
Menurut dia, kedua belah pihak segera menyelesaikan persoalan dalam waktu satu pekan. Kepada yang menjadi korban segera diobati hingga sembuh. Sedangkan yang masih dicari pelaku penganiayaan sudah dilaporkan ke polisi.
Polresta Bandar Lampung masih memburu tersangka pelaku penganiayaan anggota Marinir TNI AL Lampung Aprizal. Aprizal disabet pisau oleh oknum anggota ormas di Lampung saat berada di sebuah kafe di Waylaga, Sukabumi, Bandar Lampung Ahad (2/7) malam.