Selasa 04 Jul 2017 15:05 WIB

Muncul Serangan Lone Wolf, Ini Kata JK

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Jusuf Kalla
Foto: Republika
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, munculnya serangan lone wolf atau teroris yang bergerak di luar jaringan disebabkan oleh pengaruh teknologi. Menurutnya, teknologi dapat menyebabkan seseorang menjadi radikal karena mereka hanya membaca saja di internet tanpa mencernanya dengan matang.

"Yang radikal itu tak hanya orang yang mencuci otak, teknologi juga itu membuat menyebabkan orang radikal," ujar Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Selasa (4/7).

Untuk mengantisipasi hal tersebut pemerintah telah menugaskan Kementerian Informasi dan Komunikasi agar menghapus dan memblokir situs-situs yang mengandung konten radikalisme dan membahayakan. Di samping tentunya kepolisian juga terus bertindak cepat memberantas aksi teror.

"Kita tak mengurangi suatu kondisi bahwa kita juga merupakan korban dari terorisme itu, kita tak katakan kita bersih, tapi di lain pihak kepolisian juga bertindak cepat. Kalau polisi tidak bertindak akan jauh lebih banyak lagi terjadi," kata Jusuf Kalla.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan fenomena aksi teror yang dilakukan seorang diri atau lone wolf sudah perlu diantisipasi secara serius oleh semua pihak. Mantan panglima TNI itu menuturkan salah satu jalan keluar untuk menekan penyebaran aksi teror atas inisiatif sendiri ini, adalah dengan segera menyelesaikan revisi Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Teorisme.

Sebelumnya kepolisian menduga pelaku penyerangan dua brimob di Masjid Falatehan Jakarta Selatan merupakan simpatisan kelompok teror ISIS. Namun pelaku diduga bertindak sendiri alias lone wolf terorism di luar struktur jaringan teroris tersebut.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Karang Anyar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement