Senin 03 Jul 2017 20:39 WIB

Jalur Alternatif Pantura Kurang Diminati

Ilustrasi.
Foto: ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Satriyo Hidayat mengungkapkan bahwa jalur-jalur alternatif di pantai utara, kurang diminati pemudik pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2017.

"Jalur-jalur alternatif di pantura memang kurang diminati pemudik, padahal telah disiapkan dalam kondisi baik dan layak dilalui kendaraan," katanya di Semarang, Senin (3/7).

Berbeda dengan jalur alternatif di pantura, Satriyo Hidayat menyebutkan bahwa jalur alternatif di jalur selatan sudah diminati pengguna jalan dan biasanya dimanfaatkan oleh para pemudik lokal semisal dari Kabupaten Kebumen ke Magelang atau di daerah lainnya.

Menurut dia, masyarakat saat ini sudah banyak terbantu dengan berbagai fasilitas di telepon seluler yang cukup membantu selama dalam perjalanan. "Banyaknya fasilitas teknologi yang digunakan, ada 'GPS', waze, google map, itu mereka bisa memantau mana saja jalur yang merah (lalu lintas padat) kemudian mencari jalan alternatif," ujarnya.

Ia mengakui di Provinsi Jateng memang ada titik yang terjadi kemacetan cukup panjang, pada saat arus mudik dan arus balik Lebaran 2017 seperti di jalur Tuntang menuju Surakarta yang disebabkan penyempitan jalan di dua jembatan yang ada di jalur tersebut.

"Mudah-mudahan pada 2018 nanti sudah berkurang kemacetannya karena semua melalui jalan tol (Semarang-Solo)," katanya.

Dishub Jateng mencatat hingga H+7 Lebaran 2017 jumlah pemudik yang sudah meninggalkan Jateng telah mencapai 97 persen.

Pantauan tersebut dilakukan melalui jumlah kendaraan yang masuk dan keluar di pintu jalan tol. "Sampai H+7 yang lewat tol di arus balik ini sudah 97 persen atau 487 ribu kendaraan melalui tol, artinya yang lain kan tinggal sedikit," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono menilai bahwa pelaksanaan arus mudik dan arus balik Lebaran 2017 di provinsi setempat, berjalan lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Sri Puryono menjelaskan bahwa indikator pelaksanaan arus mudik dan arus balik yang lebih baik pada tahun ini antara lain tingkat kecelakaan lalu lintas saat mudik Jateng menurun hingga 30 persen dibandingkan tahun lalu dan juga tingkat kemacetan masih dalam batas normal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement