REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menjenguk dua anggota Brimob korban penikaman di Masjid Falatehan, kebayoran Baru Jakarta Selatan yang dirawat di RS Bhayangkara R Said Sukanto Kramat Jati Jakarta Timur, Senin (3/7).
Mensos didampingi Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat dan sejumlah pejabat lainnya diterima Kepala Rumah Sakit Brigjen Pol dr Didi Agus Mintadi.
"Saya memang sudah berniat menjenguk dua korban yang saat Idul Fitri mengalami musibah di Masjid Falatehan," kata Mensos usai menjenguk kedua anggota Brimob korban penikaman dirawat di ruang Hardja Samsurja.
Mensos mengutuk peristiwa tersebut yang telah mencederai suasana Idul Fitri yang seharusnya dalam suasana saling suci dan memaafkan. "Kami sangat menyayangkan karena peristiwa itu terjadi di masjid dan mereka baru selesai melaksanakan ibadah shalat," tambah Khofifah.
Sebelumnya Khofifah sempat berbincang dengan dua anggota Brimob yang tengah dirawat tersebut yaitu AKP Dede Suhatmi dan Briptu M. Syaiful Bahtiar yang kondisinya semakin membaik. Dalam kesempatan itu, Khofifah juga menyerahkan bantuan dan bingkisan sebagai tanda kasih kepada keduanya. Khofifah juga memberikan semangat kepada korban dan keluarganya agar segera pulih dan bersabar.
Sebelumnya, dua anggota Brimob, yakni AKP Dede Suhatmi dan Briptu M. Syaiful Bahtiar menjadi korban penikaman orang tak dikenal di Mesjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (30/6) malam.
Peristiwa itu terjadi usai pelaksanaan shalat Isya berjamaah di Masjid Falatehan pada Jumat malam sekitar pukul 19.40 WIB. Seorang tak dikenal tiba-tiba menikam dua anggota Brimob tersebut yang posisi shalatnya tidak jauh dari pelaku, dengan menggunakan pisau sangkur.
Keduanya mengalami luka di bagian muka dan leher. Usai menikam polisi, pelaku kemudian keluar dari masjid dan melarikan diri ke arah Blok M. Kemudian anggota Brimob yang berjaga memberikan tembakan peringatan sebanyak dua kali, namun tak diindahkan pelaku.
"Pelaku tidak mau menyerah, bahkan berbalik mengancam akan menyerang dengan sangkur," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto. Akhirnya anggota Brimob menembak pelaku sehingga pelaku tewas di tempat. Belakangan diketahui pelaku bernama Mulyadi.