Senin 03 Jul 2017 16:20 WIB

Buku Ini Berikan Resep Cara Hidup Bahagia Nan Ilmiah

Cover buku Bahagia itu Mudah dan Ilmiah
Foto: dok
Cover buku Bahagia itu Mudah dan Ilmiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA meluncurkan bukunya yang terbaru berjudul 'Bahagia Itu Mudah dan Ilmiah'. Denny meringkaskan perjalanannya selama 30 tahun penemuan ilmiah di bidang psikologi, neuroscience, hingga survei opini publik dalam buku tersebut.

Menurut Denny dari daftar negara bahagia dunia (World Happiness Index) yang dikeluarkan Sustainable Development Solutions Network (SDSN) 2016, Indonesia hanya berada di rangking ke-79. Pada 2017, Indonesia turun lagi ke rangking 81). Mengacu daftar itu, 10 negara yang paling mampu membuat warganya bahagia umumnya negara Skandinavia dan Eropa, seperti Denmark, dan Norwegia.

"Dulu soal bagaimana hidup bahagia dispekulasikan oleh filsafat dan dituntun oleh agama. Tapi sejak 30 tahun terakhir, ilmu pengetahuan melalui riset yang panjang memberikan tips dan cara untuk membuat individu bahagia," kata Denny dalam keterangannya kepada republika.co.id, Senin (3/7).

Satu hal yang istimewa dari buku tersebut, Denny memformulakan ratusan riset selama 30 tahun  dalam rumus sederhana 3P + 2 S, yaitu gabungan dari personal relationship, positivity (cara berpikir positif), passion (keterlibatan sepenuh hati), small winning (pencapaian hidup), dan spirituality (membangun hidup spiritual). 

"Berbeda dengan yang selama ini diyakini. Mereka yang kaya dan pintar justru banyak yang tak bahagia," ujar Denny.

Namun mereka yang miskin dan tak berpengetahuan lebih banyak lagi yang tak bahagia. Dengan panduan mindset 3P + 2S, individu justru lebih mudah hidup bahagia, terlepas dari kaya atau sederhana, pintar atau biasa saja. 

"Dari sepuluh negara yang paling tinggi indeks kebahagiannya, semuanya adalah negara demokratis yang kaya, yang menghargai kebebasan, dan keadilan," ucapnya.

Denny menegaskan, kini saatnya pemerintah mempertimbangkan World Happiness Index dalam setiap pembuatan kebijakan publik. "Dan saatnya juga warga negara mempunyai pengetahuan cara hidup bahagia secara mudah dan ilmiah," katanya

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement