Senin 03 Jul 2017 02:30 WIB

Masa Tempuh Heli Basarnas yang Jatuh Baru 600 Jam

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Basarnas/ilustrasi
Foto: Antara
Basarnas/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Helikopter Basarnas yang mengalami kecelakaan di Gunung Butak di Temanggung, Jawa Tengah pada Ahad (2/7) sore, merupakan jenis Dauphin 3602 buatan PT. Dirgantara Indonesia (PT DI).

Helikopter ini bisa dikatakan masih cukup baru dari sisi jam terbang. Direktur Sarana dan Prasarana Basarnas Marsekal Pertama TNI Wahyu AD mengungkapkan helikopter ini dibuat pada 2015.

"Baru, dari tahun 2015 belum sampe 600 jam (terbang)," kata Wahyu sesaat konferensi pers bersama wartawan di kantor Basarnas, Kemayoran Jakarta, Ahad (2/7) malam.

Helikopter ini sebelumnya diperbantukan memantau arus mudik di Kawasan Jawa Tengah, sesaat sebelum penugasan baru meninjau lokasi bencana letusan di Kawah Sileri, Dieng Ahad siang.

Terkait tersebarnya foto puing badan helikopter yang tersebar di wartawan dan media sosial, pihak Basarnas belum berani memastikan apakah foto itu sesuai dengan helikopter Dauphin nahas.

Namun Basarnas menjanjikan akan terus menyampaikan perkembangan sesaat setelah tim evakuasi sampai di lokasi kecelakaan. "Belum tahu kami. Dari foto-foto yang beredar bukan dari kami. Saya belum yakin apakah (heli) itu dauphin benar atau bukan. Nanti akan kami sampaikan," katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement