Jumat 30 Jun 2017 17:34 WIB

Stasiun dan Bandara Diprediksi Padat pada Akhir Pekan Nanti

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
 Para pemudik terus berdatangan di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Rabu (21/6).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Para pemudik terus berdatangan di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Rabu (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekertaris Jendral Kementerian Perhubungan, Sugihardjo mengatakan kepadatan pada arus balik nanti untuk di stasiun dan bandara baru akan terjadi pada akhir pekan nanti. Sugihardjo menjelaskan situasi saat ini untuk stasiun dan bandara masih belum padat meski beberapa penumpang sudah melakukan arus balik ke Jakarta.

Sugihardjo menjelaskan kepadatan di stasiun dan bandara tak sama dengan kepadatan jalan. Ia menjelaskan berbeda dengan para pemudik yang membawa kendaraan pribadi, mereka cenderung mengambil waktu lebih panjang untuk mengantisipasi kemacetan.

"Kalau stasiun dan bandara kan tinggal duduk saja dan santai. Jadi pasti ramainya sabtu dan minggu," ujar Sugihardjo saat ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan, Jumat (30/6).

Sugihardjo mengatakan untuk persiapan di stasiun dan bandara memang tak sepadat persiapan jalur darat. Ia mengatakan pengamanan, pengerahan personil dan kesiapan infrastruktur tetap dilakukan pengecekan berkala pada musim mudik ini.

Sugihardjo menjelaskan untuk beberapa titik stasiun dan bandara di Jawa dan Sumatera yang menjadi tujuan mudik sejak H -3 lebaran sudah disiagakan petugas hingga H + 7 nanti.

Namun, Sugihardjo mengatakan ia memang mengapresiasi sebab pada transportasi udara mengalami kenaikan penumpang. Ia mengatakan untuk penerbangan domestik saja dari H + 3 sudah mengalami kenaikan hingga sembilan persen. Sedangkan untuk penerbangan internasional sudah mencapai 15,5 persen.

"Saya yang apresiasi, sampai H +3 penumpang pesawat domestik naik sekitar sembilan persen, untuk internasional bisa 15,5 persen. Sekalian istirahat kayaknya ya," ujar Sugihardjo.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement