Kamis 29 Jun 2017 18:01 WIB

Pertemuan Jokowi-GNPF Pengaruhi Dukungan Kelompok Islam

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
  Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Bachtiar Nasir (tengah) didampingi Zaitun Rasmin (kiri) dan Yusuf Marta (kanan) dan sejumlah jajaran tokoh GNPF MUI memberikan keterangan pers saat mengkonfirmasi beberapa isu pasca bersilaturrahim dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (27/6).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Bachtiar Nasir (tengah) didampingi Zaitun Rasmin (kiri) dan Yusuf Marta (kanan) dan sejumlah jajaran tokoh GNPF MUI memberikan keterangan pers saat mengkonfirmasi beberapa isu pasca bersilaturrahim dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) Indonesia Arif Susanto menilai, pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan GNPF MUI jelas berpengaruh terhadap dukungan kalangan Muslim untuknya pada kontestasi Pilpres 2019. Namun demikian, pengaruh tersebut hanya akan dirasakan dalam jangka pendek saja.

"Dalam jangka pendek, jelas ini (pertemuan Jokowi dan GNPF MUI) berpengaruh terhadap dukungan kalangan Muslim politik. Bertahannya dukungan dan terakumulasinya dukungan bergantung pada multi faktor yang cukup kompleks, bukan semata pada pertemuan ini," kata Arif saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (29/6).

Arif melanjutkan, dinamika terkait Pilpres masih akan terus mengalami pergeseran hingga pencoblosan digelar. Apalagi, selama ini dukungan suatu kelompok tidak pernah utuh tertuju pada figur tertentu.

"Dinamika politik terkait Pilpres masih akan terus mengalami pergeseran hingga mencapai puncaknya pada 2019. Selama ini dukungan kelompok ini tidak pernah utuh tertuju pada figur tertentu," ucap Arif.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menerima kunjungan sejumlah petinggi GNPF MUI di ruang oval Istana Presiden, Ahad (25/6). Pertemuan itu digelar secara tertutup. Selain presiden, pertemuan tersebut juga dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim dan Menkopolhukam Wiranto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement