Kamis 29 Jun 2017 10:54 WIB

Ratusan Polisi Bantul Diterjunkan Amankan Kunjungan Obama

 Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan keluarga mengunjungi objek wisata candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (28/7).
Foto: Republika/Nico Kurnia jati
Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan keluarga mengunjungi objek wisata candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menerjunkan ratusan personel untuk mengamankan kunjungan keluarga mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama di Puncak Becici Munthuk, Dlingo, Kamis (29/6).

"Personel dari Satuan Shabara itu sekitar 45-an personel, dan dari polres dan polsek (kepolisian sektor) sekitar 100-an personel," kata Kepala Satuan Shabara Polres Bantul AKP Agus Nuryanto di Puncak Becici Bantul, Kamis.

Selain dari personel polres dan polsek setempat, pengamanan kunjungan Obama yang dijadwalkan tiba pukul 10.45 WIB di Puncak Becici juga dibantu personel dari Kepolisian Daerah (Polda) DIY sekitar 100 orang.

"Kalau dari polda yang dilibatkan di jalur wisata Mangunan lebih dari 100 personel, sementara dari polres, polsek ada seratusan," kata Kasat Shabara di sela mempersiapkan personel di pintu masuk kawasan wisata.

Ia menjelaskan pola pengamanan kunjungan keluarga Obama dilakukan dengan sistem terbuka dan tertutup. Namun demikian, personel polres yang diterjunkan dengan dilengkapi rompi antipeluru berada di ring tiga kawasan Puncak Becici.

"Kita di ring tiga, karena di ring dua dan ring satu dari instansi lain. Kelengkapan lengkap ada rompi, senjata lengkap. Mereka siaga antisipsi gangguan keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas)," katanya.

Terkait dengan sterilisasi kawasan Puncak Becici sebelum kedatangan Obama, menurut dia, informasinya sudah dilakukan Tim Gegana dari Brimob Polda DIY sehingga ketika dikunjungi mantan presiden AS dalam kondisi aman.

"Yang pengamanan ketat, akan tetapi sesuai arahan pengunjung wisata tetap boleh keluar masuk selama pengamanan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement