Kamis 29 Jun 2017 09:03 WIB

Sosialisasi Terminal Pulo Gebang Perlu Dimaksimalkan

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Andi Nur Aminah
 Calon penumpang menunggu keberangkatan bus di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (27/6).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Calon penumpang menunggu keberangkatan bus di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo meminta Dishub DKI untuk lebih mengoptimalkan sosialisasi Terminal Pulogebang ke masyarakat. Menurut dia, terdapat dua hal yang perlu dilakukan, yaitu sosialisasi dan informasi yang menyeluruh.

"Saya minta Dishub DKI dan BPTJ informasikan bahwa Pulogadung ditutup dan pindah ke Pulogebang termasuk cek akses menuju Pulogebang yaitu layanan Trans Jakarta rute yang mana. Ini yang harus kita dorong karena sebagian masyarakat belum terinformasi dengan baik," jelas Sugihardjo dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (29/6).

Dalam kunjungannya, pria yang akrab disapa Jojo ini sempat menyapa dan berbicara dengan calon penumpang, mendatangi loket penjualan tiket bus serta melakukan pengecekkan terhadap stempel harga yang tertera di tiket bus. Jojo meminta ke Kepala Terminal untuk menindak PO bus yang tidak menstempel harga tiket.

"Saya minta kepada Kepala Terminal dari DKI. Ini tolong dioperasi pada loket-loket yang belum menstempel harga tiketnya karena kalau masih ditulis tangan itu rawan untuk pelanggaran tarif," ujar Jojo.

Menurut dia, penjualan tiket harus sesuai dengan Undang-Undang Konsumen yaitu berisi informasi terkait jurusan, fasilitas layanan bus serta harga tiket. Stempel, dia mengatakan, sangat diperlukan untuk memberikan kepastian kepada penumpang terkait harga dan tujuan bus.

"Ketentuan kita harus distempel jadi ada kepastian kepada penumpang tentang tarifnya berapa, bukan nanti sudah di atas bus baru ditulis tarifnya, itu penipuan namanya," tegas Jojo.

Dia juga menjelaskan sistem e-ticketing yang akan mulai dioperasikan pada September nanti. Melalui sistem e-ticketing, calon penumpang diberikan kemudahan untuk mengakses pembelian tiket bus tanpa perlu antre di loket penjualan tiket.

"Penumpang nanti bisa mengakses sendiri dashboard-nya, jadi penumpang bisa milih sendiri busnya apa, layanannya apa. E-ticketing ini akan digunakan setelah lebaran sekitar bulan September," jelas Jojo.

Lebih lanjut Jojo mengimbau bagi PO bus lainnya untuk dapat bergabung dengan sistem e-ticketing dan kedepan sistem ini akan dikembangkan di terminal lainnya. Jojo juga berharap seluruh PO dapat bergabung dengan sistem baru ini.

Jika sukses, dia berharap sistem ini dapat dikembangkan di seluruh terminal. "Kalau ini sudah terinformasi secara luas dan masyarakat sudah terbiasa, mereka yg tidak bergabung dalam e-ticketing pasti akan ditinggal. Ini kebutuhan dan mereka akan rugi sendiri bagi yang tidak bergabung," jelas Jojo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement