REPUBLIKA.CO.ID, Garut -- Kebakaran melanda Pasar Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Rabu (28/6) malam, sekitar pukul 19.45 WIB. Akibat kebakaran tersebut sedikitnya 40 kios di pasar tersebut ludes terbakar.
Pihak kepolisian mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun demikian kerugian akibat kebakaran tersebut mencapai Rp 2 miliar.
"Kerugian tersebut lantaran banyaknya barang dagangan pedagang yang ludes dilahap api," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Drs Yusri Yunus kepada para wartawan, Kamis (29/6).
Menurut Yusri, untuk memadamkan kobaran api, dikerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran serta melibatkan puluhan masyarakat yang secara bahu-membahu menjikan si jago merah. Kobaran api akhirnya bida dipadamkan sekitar pukul 23.00 WIB.
"Dugaan sementara kebakaran tersebut akibat konseleting listrik di salah satu kios pasar tersebut. Namun demikian polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut," ujarnya.
Sejumlah saksi mengatakan, setelah terjadi kobaran api di kios pasar tersebut terdengar suara ledakan yang diduga tabung gas elpiji. Menurut penuturan Nanang (48 tahun), kobaran api terlihat di salah satu atap kios tsebut dan kemudian menjalar ke sejumlah kios lainnya. Hembusan angin yang cukup kencang membuat api dengan mudah menjalar ke sejumlah kios lainnya.
"Karena dekat pantai, angin kencang dan membuat api mudah membesar," ucapnya .
Ikuti Whatsapp Channel Republika