Selasa 27 Jun 2017 22:32 WIB

Seorang Kakek Terjun dari Lantai 18 Aparteman Latumenten

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ilham Tirta
Garis polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Garis polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria, Hendra Firmansyah, diduga terjun dari lantai 18 Apartemen Latumenten, Jakarta Barat, Selasa (27/6). Pria 66 tahun itu ditemukan tak bernyawa di balkon lantai dua apartemen itu.

Kapolsek Tanjung Duren, Komisaris Polisi Zacky Nasution mengatakan, kejadian itu sekitar pukul 16.12 WIBi. Diduga korban melakukan bunuh diri lantaran adanya masalah kesehatan yang dideritanya. "Menurut keterangan anak korban, Stania (30 tahun), korban menderita sakit TBC kurang lebih sudah hampir tiga bulan. Korban tidak sabar dengan sakit yang diderita tidak kunjung sembuh," kata Zacky ketika dikonfirmasi Selasa (27/6), malam.

Menurut Zacky, kejadian ini diduga bermula saat Hendra meminta pulpen kepada seorang kerabatnya untuk menulis secarik kertas. Korban pun pergi dengan hanya memakai kaos, celana pendek, dan sandal. Ia membawa tongkat keluar ruang apartemen. Saat ditanya, dia diam saja.

Surat yang ditulis Hendra, diduga merupakan surat perpisahan untuk bunuh diri. "Saat kedua saksi ini akan menjemput sang ayah, mereka tiba-tiba mendengar ada suara jatuh dari atas. Tetangga seberang memberi tahu ada orang yang jatuh dari lantai atas, tersangkut di balkon lantai dua," kata Zacky.

Polisi pun segera mendatangi TKP. Di lokasi, polisi menemukan sandal, tongkat, dan ember yang diduga dipakai korban sebelum melompat dari jendela yang terbuka. Saat ini, polisi masih melakukan pendalaman pada dugaan bunuh diri ini.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement