Senin 26 Jun 2017 17:44 WIB

Polisi Tegaskan Isu Menara Masjid Bandung Roboh Hoax

Di depan Masjid Raya Bandung, Taman Alun-Alun berada.
Foto: dok Republika
Di depan Masjid Raya Bandung, Taman Alun-Alun berada.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Beredar kabar menara Masjid Raya Bandung Jawa Barat akan roboh, membuat warga di sekitar taman Alun-alun sempat panik dan berhamburan untuk menyelamatkan diri hingga ke tengah Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung.

"Itu (menara runtuh) kabar hoax," ujar Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Satpol PP Kota Bandung, Taspen Effendy di Markas Komando Satu Satpol PP, Jalan Dalem Kaum Bandung, Senin (26/6).

Ia menjelaskan, kepanikan itu berawal dari adanya orang yang tidak bertanggung jawab berteriak bahwa menara masjid seperti akan roboh. Warga yang mendengar kabar tersebut, langsung panik dan berhamburan dari dalam mesjid.

"Kita lagi tugas semuanya, memperhatikan warga yang berwisata di Alun-alun. Dengan adanya tadi kabar dari dalam masjid, lift di atas masjid overload kemudian berbunyi dan orang yang di bawah disangkanya ada keributan dan diluar ada yang bilang menara akan jatuh," kata dia.

Akibat isu ini, warga yang berada di sekitar alun-alun berlarian menjauh dari halaman masjid. Bahkan akibat kejadian ini, beberapa wisatawan kehilangan barang-barang bawaannya serta anak-anaknya sempat hilang.

"Tadi imbasnya, arus lalu lintas Jalan Dewi Sartika sempat dialihkan ke Jalan Kepatihan, dan Jalan Dewi Sartika serta Jalan Asia Afrika jadi ramai oleh orang yang keluar dari masjid," katanya.

Hingga saat ini, jajaran kepolisian dibantu petugas dari Satpol PP terus mencari pelaku provokator dan menyisir di sekitar halaman sekitar Masjid kebanggaan warga Bandung tersebut. Ia pun mengimbau, kepada seluruh masyarakat yang berwisata di sekitar Alun-alun untuk tidak cepat terpengaruh oleh kabar yang belum jelas kebenarannya. Selain itu, warga diminta untuk menjaga barang bawaannya serta anak-anaknya.

"Jadi kita sarankan segala sesuatu dengan sabar dengan jelas jangan cepat terpancing jangan cepat panik, barang-barangnya dijaga, anak-anaknya harus dipantau," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement