REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Polisi kembali mengamankan satu orang terkait penyerangan pos penjagaan Mapolda Sumut, Ahad (25/6) dini hari. Dengan penambahan ini, maka orang yang diamankan telah berjumlah lima orang.
Kapolda Sumut Irjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan, kelima orang tersebut ditangkap di beberapa tempat di Medan. Satu di antara lima orang yang diamankan, yakni istri pelaku SP. "Hasil pengembangan, pemeriksaan dan penyidikan di lapangan, termasuk hasil pemeriksaan, sudah dikembangkan ke lima orang lainnya," kata Rycko, Ahad (25/6).
Rycko mengaku belum bisa menyebutkan identitas kelima orang tersebut. Namun, mereka memiliki peran langsung dalam membantu proses penyerangan pos jaga Polda Sumut. "Masing-masing ada yang membantu proses perencanaan, memperbanyak dokumen-dokumen propaganda, membantu memperbanyak dokumen video ISIS Suriah sana, dan membantu memperbanyak percetakan," ujar dia.
Dari penyelidikan awal, para pelaku diketahui merencanakan aksi tersebut sejak seminggu terakhir. Saat ini, kelima orang yang diamankan masih menjalani pemeriksaan di Polda Sumut dan sebagian lagi dibawa untuk pengembangan.
"Sudah ada istri diperiksa juga untuk kegiatan sehari-hari, termasuk adanya propaganda. Kita tunggu pengembangan, ini masih dikembangkan. Bisa saja (ada pelaku lain). Mengenai struktur (pelaku) masih dikembangkan," kata Rycko.
Seperti diketahui, dua orang menyerang pos penjagaan Mapolda Sumut, Ahad (25/6) sekitar pukul 03.00 WIB. Kedua pelaku sempat berkelahi dengan dua polisi yang berjaga.
Seorang polisi tewas dengan sejumlah luka akibat senjata tajam. Seorang pelaku bernama Ar kemudian ditembak mati oleh polisi. Sementara seorang lainnya, SP, ditembak di bagian paha. Saat ini, jenazah polisi dan pelaku yang tewas telah dibawa ke RS Bhayangkara Medan.